Mangrove Jadi Benteng Pertahanan Dari Tsunami

Mangrove merupakan benteng pertahanan dari tsunami-Istimewa-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co, BENGKULU - Gempa besar dari dua zona megathrust yakni Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut berpotensi terjadi di wilayah pesisir laut Indonesia, termasuk Bengkulu. Jika gempa besar itu terjadi maka sangat besar potensi terjadi tsunami.

Provinsi Bengkulu yang berada di antara Selat Mentawai dan tempat pertemuan lempeng aktif Autralia, Indo-Australia dan Sesar Semangko menjadikan Bengkulu masuk dalam ring satu wilayah pemantauan BMKG.

BACA JUGA:Kucuran Rp 4 Miliar, Desa di Bengkulu Selatan Bakal Dapat DD Tambahan

Ketua  Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Laut (PKSPL) Institut Pertanian Bogor (IPB) Yonvitner mengatakan, dari hasil penelitian yang dilakukan, jika terjadi gempa dengan skala 6 hingga 8 Skala Richter (SR) dan tsunami setinggi 6 meter, Bengkulu diperkirakan bisa mengalami kerugian sebesar Rp5,5 triliun. Namun, potensi kerugian itu bisa diminimalisir dengan penghijauan pesisir pantai menggunakan tanaman mangrove. 

BACA JUGA:Pentingnya Digitalisasi di Sektor Keuangan

"Dengan adanya hutan mangrove kerugian materi akibat bencana bisa berkurang hingga Rp400 miliar," kata Yondiviter di sela - sela Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Model Pembiayaan Biru Berbasis Ekosistem dalam Reduksi Risiko Bencana, yang digelar di Gedung Layanan Terpadu Rektorat Universitas Bengkulu (UNIB), Kamis (22/8). 

BACA JUGA:Dinkes Kaur Pantau Penyebaran Penyakit Frambusia

Hutan mangrove berfungsi sebagai benteng alami yang melindungi pesisir dari erosi dan serangan gelombang besar. Akar - akar mangrove yang kuat membantu menjaga stabilitas tanah di sekitar garis pantai. "Jika mangrovenya bagus, maka kerusakannya bisa sedikit," katanya. 

BACA JUGA:Bantuan Alat Tangkap Untuk Nelayan Kaur Mulai Disalurkan

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakam, terkait gempa dan tsunami, masyarakat Bengkulu diminta jangan panik dan selalu siaga dalam keadaan apapun.

"Pertama itu fenomena alam masyarakat selalu kita imbau jangan panik dan dalam siaga bencana seperti ini," kata gubernur.

BACA JUGA:11 ASN Lingkungan Pemkab Kaur Ajukan Permohonan Cerai

Gubernur mengatakan, pemetaan wilayah - wilayah zona merah untuk gempa dan tsunami sudah dibuat. Hal itu bisa menjadi panduan bagi masyarakat. "Pemetaan wilayah-wilayah zona merah sudah kita buat. Masyarakat juga kita minta selalu waspada," ujar Gubernur. (**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan