Pengambilan Sampel Air Sudah, Lalu Apa Kabar Dugaan Pencemaran Limbah CPO KGS?
MATI: Kades Ulak Pandan menunjukkan ikan dan sejumlah hewan air tawar lain yang mati diduga akibat pencemaran Sungai Perumbayan, beberapa waktu lalu -julianto-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co - BINTUHAN, Sepuluh hari telah berlalu pasca dilakukan pengambilan sampel air Sungai Perumbayan Desa Ulak Pandan Kecamatan Nasal oleh tim Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kaur. Lalu apa kabar dugaan pencemaran limbah CPO PT. Kuala Gunung Sejahtera KGS?
Pasalnya hingga kemarin belum diketahui apakah sungai tersebut benar-benar tercemar limbah atau masih memenuhi batas ambang mutu.
BACA JUGA:Pendaftaran Seleksi CPNS Dibuka, Kuota Pemprov Bengkulu 200 Formasi
BACA JUGA:Pimpinan DPRD Ikuti Rangkaian Acara Puncak HUT ke 79 RI
DLH Kaur sendiri belum menggelar pertemuan membahas hasil sampel air yang menyebabkan banyak ikan, udang, kepiting dan hewan air lainnya mati.
DLH Kaur beralasan hasil laboratorium Bengkulu belum keluar, masih dalam proses antre uji sampel oleh tim.
BACA JUGA:DKP Ajak Manfaatkan Pekarangan Untuk Ketahanan Pangan
BACA JUGA:Gerindra Belum Tentukan Dukungan, Tunggu Arahan Prabowo
Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup (PPKLH) DLH Kaur, Hamidi Z, S.Pd, SH, mengaku sampel yang dikirim hasilnya belum diterima. Sehingga belum diketahui mengenai kandungan dan kadar dari pencemaran itu sendiri.
"Dua minggu lagi kata petugas laboratorium, karena kini masih ngantre banyak sampel perusahaan dari Bengkulu Utara yang masuk," ungkapnya.
Sebelumnya Limbah Pabrik CPO PT. KGS yang berada di Kecamatan Nasal diduga mencemari lingkungan, terutama Sungai Perumbayan Desa Ulak Pandan Kecamatan Nasal.
Diduga kuat limbah itu berasal dari sisa pembakaran tandan kosong. DLH Kaur bersama pihak kecamatan, pemerintahan desa serta disaksikan manajemen PT. KGS Jumat 9 Agustus lalu, sempat mengambil sampel di sungai itu untuk dilakukan uji laboratorium.