Legenda Gunung Api Purba Sunda, Letusannya Menyebabkan Bandung MenTerendam, Seperti Ini Sejarahnya
Ilustrasi Gunung Sunda-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co - Pada zaman dahulu, di wilayah yang kini kita kenal sebagai Bandung, berdiri sebuah gunung api yang sangat tinggi, mencapai ketinggian sekitar 4.000 meter di atas permukaan laut.
Gunung raksasa ini bernama Gunung Sunda. Gunung Api Purba ini adalah cikal bakal dari kompleks gunung yang kita kenal sekarang, termasuk Tangkuban Perahu dan Burangrang.
Letusan dahsyat Gunung Sunda mengeluarkan jutaan ton material vulkanik yang menghambat aliran Sungai Citarum purba, menyebabkan cekungan Bandung terisi air dan berubah menjadi sebuah danau raksasa.
BACA JUGA:10 Danau Terdalam di Indonesia, Diyakini Masih Dihuni Ikan Purba, Ini Daftar Danaunya
Sebelum Gunung Sunda lahir, di tempat yang sama pernah berdiri Gunung Jayagiri, yang diperkirakan mulai terbentuk sekitar 600.000 tahun yang lalu.
Letusan Gunung Jayagiri membentuk kaldera prasunda. Sekitar 300.000 tahun yang lalu, Gunung Sunda mulai muncul dari kaldera tersebut dan terus tumbuh hingga mencapai ketinggian sekitar 4.000 meter, menjadikannya salah satu gunung tertinggi yang pernah ada di Pulau Jawa, hanya kalah dari Gunung Tengger purba yang menjadi cikal bakal Gunung Bromo dengan ketinggian sekitar 4.500 meter.
BACA JUGA:Legenda Asal-usul Danau Batur di Bali, Berawal Dari Kisah Kebo Iwo, Manusia Rakus Bertubuh Raksasa
Pada rentang waktu antara 210.000 hingga 105.000 tahun lalu, Gunung Sunda meletus dengan sangat hebat, memuntahkan material vulkanik yang menutupi area sekitar hingga radius 100 km.
Material vulkanik ini juga menutupi aliran Sungai Citarum purba, menyebabkan cekungan Bandung mulai tergenang air dan berubah menjadi danau besar selama ribuan tahun.
Akibat letusan ini, tubuh Gunung Sunda runtuh dan membentuk kaldera Sunda.
Dari kaldera ini, muncul gunung-gunung yang kita kenal sekarang seperti Tangkuban Perahu dan Burangrang. Letusan ini juga berperan dalam terbentuknya sesar Lembang.
BACA JUGA:Asal Usul Danau kerinci di Jambi, Perpisahan Dua Saudara Yang Mengharukan
Danau Bandung purba ini diperkirakan memiliki kedalaman sekitar 20-30 meter, dengan daerah terdalam berada di sekitar Gede Bage. Luas danau ini membentang dari daerah yang kini dikenal sebagai Cicalengka hingga Padalarang, serta dari Dago hingga perbatasan Soreang dan Cikalong Wetan.
Luasnya hampir mencapai tiga kali lipat dari luas Provinsi DKI Jakarta.
Sekitar 16.000 tahun yang lalu, air Danau Bandung purba mulai surut akibat gempa bumi dan longsor di antara Curug Cukang Rahong dan Curug Halimun, yang memungkinkan air danau mengalir ke utara dan bertemu dengan aliran Sungai Cimeta.
BACA JUGA:7 Danau Unik Di Indonesia, Ada Yang Tidak Masuk Akal, Ini Nama dan Loaksi Danaunya
Terkurasnya air danau ini menyebabkan cekungan Bandung berubah menjadi rawa, dan ribuan tahun kemudian mengering menjadi dataran seperti sekarang.
Legenda Sangkuriang menceritakan bahwa Dayang Sumbi meminta Sangkuriang untuk membuat telaga dengan cara membendung aliran Sungai Citarum dan membuat perahu untuk berlayar di atasnya.
Namun, Sangkuriang gagal menyelesaikan permintaan tersebut dan menendang perahunya yang kemudian jatuh di daerah utara Bandung, menjadi Gunung Tangkuban Perahu.
BACA JUGA:Legenda Danau Kembar di Sumatera Barat, Pertempuran Naga dan Inyiak Gadang, Hingga Tumbal Setiap Tahun
Para ilmuwan mengetahui sejarah purba Bandung ini dari berbagai bukti geologi, seperti keberadaan kaldera Sunda dan sisa-sisa letusan Gunung Sunda yang masih terlihat di kompleks Gunung Tangkuban Perahu.
Bukti lainnya adalah fosil-fosil hewan perairan dan endapan tanah lunak yang ditemukan di berbagai daerah di Bandung, menunjukkan bahwa daerah tersebut pernah menjadi danau purba.
Bagi yang ingin melihat bukti-bukti sejarah Gunung Api Purba Sunda dan Danau Purba Bandung ini, bisa mengunjungi Museum Geologi Bandung yang terletak di Jalan Diponegoro No. 57, Bandung. (**)