Pastikan Pendistribusian BBM Bersubsidi Aman, Pemprov Bengkulu Bentuk Tim

BPH : Anggota Komite BPH Migas Abdul Halim usai bertemu dengan Gubernur Bengkulu terkait pendistribusian BBM di Bengkulu-Icha-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co - BENGKULU, Pemerintah Provinsi Bengkulu bersama Pertamina sepakat membentuk Tim Taspos guna mencari penyebab utama terjadinya antrean BBM bersubsidi di SPBU di Provinsi Bengkulu.

Tim taspos ini dibentuk menyusul banyaknya keluhan masyarakat terkait ketersediaan BBM di SPBU yang sering kosong.

BACA JUGA:Tanam Karet dan Sawit di lahan TWA, Warga Muko Muko Diamankan

BACA JUGA:Meriahkan HUT ke-79 RI, DKP Bengkulu Selatan Gelar Pasar Murah

Anggota Komite BPH Migas Abdul Halim mengatakan, pembentukan tim taspos sebagai salah satu upaya agar persoalan antrean BBM tidak terjadi lagi di Bengkulu. Pasalnya, sejauh ini pendistribusian BBM tidak ada kendala.

"Ada arahan ari pak gubernur salah satunya membentuk taspos, di aman kita akan mengkaji lebih lanjut agar hal ini tidak terjadi lagi," kata Abdul Halim sesuai menggelar rapat tertutup bersama Gubernur Bengkulu, Kamis (15/8).

BACA JUGA:Pesan Veteran Untuk Generasi Muda, Teruskan Perjuangan dan Tetap Solid

BACA JUGA:20 Agustus Pendaftaran CPNS Kaur Resmi Dibuka

Abdul mengakui pendistribusian BBM sempat terkendala karena tidak berfungsinya salah satu pipa Pertamina di Depot Pulau Baai karena tertabrak tongkang beberapa waktu lalu. Meskipun demikian tidak ada pengurangan pendistribusian BBM bersubsidi di Bengkulu.

Insiden tertabraknya pipa Pertamina itu menyebabkan pendistribusian BBM yang biasanya dilakukan satu kali yakni pada pagi hari, menjadi dua kali dalam sehari yakni pagi dan sore.

BACA JUGA:2 Warga Kedurang Digebuk Belasan Orang, HP dan Uang Dirampas

BACA JUGA:Ayah Cabuli Anak Kandung Terjadi Lagi di Bengkulu Selatan, Korban Masih 13 Tahun

"Karena pendistribusiannya agak jauh ya, didatangkan dari provinsi tetangga.  Namun stok aman 24 jam masih normal," ujarnya.

Kepala Dinas ESDM Provinsi Bengkulu, Doni Swabuana mengatakan, pihaknya memang mendapatkan aduan dari pihak SPBU yang menyebut ada pengurangan tok.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan