Distributor Diingatkan Tidak Timbun Kebutuhan Pokok
RAPAT: Rapat Teknis Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bengkulu-Icha/Rasel-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, BENGKULU - Biro Ekonomi Provinsi Bengkulu mengimbau distributor untuk tidak melakukan penimbunan kebutuhan pokok. Pasalnya hal ini dapat memicu kenaikan harga dan menyebabkan laju inflasi.
Selalin itu, distibutor juga diharapkan dapat mendatangkan stok kebutuhan yang cukup atau lebih banyak jika sudah ada kenaikan harga.
BACA JUGA:Wakapolda Bengkulu Pimpin Sertijab 4 PJU dan 2 Kapolres
Kepala Biro Ekonomi Setda Provinsi Bengkulu, Hafni Khaidir, SE, M.AP mengatakan, komoditas yang harus didatangkan dari luar daerah yang dapat mempengaruhi stabilitas harga di daerah.
BACA JUGA:Karyawan Meninggal Dunia Saat Kerja, PT MSS Bertanggungjawab
"Komoditas ini terkendala produksi di luar atau gagal produksi, maka otomatis pasokan berkurang dan harga-harga tentu akan naik," kata Hafni esuai rapat pengendalian inflasi bersama kabupaten/Kota, Kamis (18/7).
BACA JUGA:Polisi Datangi Sekolah Demi Ciptakan Kamtibmas
Dia mengatakan, Pemprov Bengkulu telah mengambil langkah antisipasi ketersediaan dan stabilisasi harga. Karena pihaknya sangat tergantung pada distributor untuk mendatangkan barang.
BACA JUGA:BPN Seluma Salurkan 1.600 Percil Sertifikat PTSL
"Jadi langkah jangka pendeknya kita sarankan distributor mendatangkan dan memasok barang lebih banyak jika harga-harga ada tren naik," ujar Hafni.
Salah satu Distributor Cabai Sumber Lombok Pasar Minggu, Evi mengatakan, pihaknya mendatangkan cabai dari luar daerah seperti Lampung dan Pagar Alam. Untuk harga komoditas cabai saat ini pada harga Rp 38-45 ribu per Kilogram.
BACA JUGA:5 Desa Jadi Pilot Project Program PESIAR
"Kalau dari luar itu harganya lebih murah, jadi kita kejar yang murah," kata Evi.
Evi menyebut untuk mendatangkan cabai dari Enggano kerap terkendala transportasi penyebrangan. Sepeti yang kapal tidak masuk sampai 2 - 4 hari.