Satrio Bimo, Sapi Jumbo Milik Anggota Polisi Terpilih Jadi Sapi Kurban Jokowi

SAPI KURBAN JOKOWI : Satrio Bimo sapi kurban Jokowi yang dibeli dari anggota polisi -istimewa-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co.id - Setiap hari raya Idul Adha, Presiden Jokowi Dodo selalu membeli sapi untuk dijadikan hewan kurban.

Pada Hari raya Idul Adha 1445 Hijriah/2024 ini presiden Jokowi kembali mengorbankan beberapa ekor sapi untuk masyarakat Indonesia.

salah satu sapi yang akan dijadikan kurban oleh Presiden Jokowi cukup penomenal. Sapi tersebut bernama Satrio Bimo.

BACA JUGA:Musorkablub KONI Bengkulu Selatan Sukses, Deby Setiawan Ketua Umum Terpilih

Satrio Bimo adalah sapi peranakan Ongole (PO) berwarna putih milik salah seorang anggota polisi bernama Zuli Nuryanto warga asal Padukuhan Depok, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sebelumnya Dinas Pertanian Bantul mengajukan 9 ekor sapi untuk dijadikan kandidat sapi kurban presiden.

Akhirnya pilihan jatuh pada Satrio Bimo, sapi yang memiliki bobot 934 kilogram.

BACA JUGA:Hasil Pemetaan BNNP, 34 Kelurahan dan Desa di Bengkulu Rawan Peredaran Narkotika

Sapi itu dibeli dengan harga hampir Rp 100 juta dari pemiliknya Zuli Nuryanto.

Satrio Bimo dibeli oleh Zuli Nuryanto dari Kapanewon Banguntapan, Bantul, DI Yogyakarta saat baru berusia 10 bulan.

Awalnya, Zuli membeli Satrio Bimo untuk dirawat dan diikutkan kontes sapi.

Menurutnya, saat ini jarang ada sapi jenis Ongole berukuran besar dengan bobot hampir 1 ton.

BACA JUGA:Belanja Pusat dan Daerah Triwulan I Tahun 2024 Dorong Pengendalian Inflasi dan Daya Beli Masyarakat Semaku

Agar sapinya bisa tumbuh besar, Zuli Nuryanto memelihara sapinya sebaik mungkin.

"Sapi itu saya beri nama Satrio Bimo. Nama itu saya pilih dengan harapan ketika besar bisa gagah, karena kan itu nama dari pewayangan," tuturnya.

Diceritakan Zuli, sapinya terpilih menjadi sapi kurban presiden berawal dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul mencari sapi untuk hewan kurban Jokowi.

Dia pun mendaftarkan empat ekor sapi miliknya pada 3 Mei 2024 sebagai kandidat.

BACA JUGA:Sekda Berikan Pengarahan Pada Rakor Pengawasan Kearsipan Internal di Bengkulu Selatan

"Sebenarnya saat proses seleksi itu saya mengajukan tiga ekor sapi. Jenisnya PO dan Limousin. Tapi, yang lolos hanya satu ini. Jadi yang tidak lolos seleksi itu sekarang saya jual di Jakarta," jelas dia.

Sementara itu, DKPP Bantul mendaftarkan 10 ekor sapi milik para peternak Kabupaten Bantul untuk diseleksi tim pemerintah DI Yogyakarta dan Sekretariat Kepresidenan RI.

Di antara sapi-sapi itu, Satrio Bimo yang terpilih sebagai hewan kurban Jokowi.

BACA JUGA:Jaksa Fokus Tuntaskan Penyelidikan Dugaan Korupsi Dana Stunting, Pemeriksaan Saksi Terus Dilanjutkan

Zuli belum tahu di mana Satrio Bimo akan disembelih. Hingga saat ini, sapi tersebut masih berada di Bantul.
Dia masih menunggu informasi terkait pengirimannya oleh Kementerian Sekretariat Negara.

"Masih menunggu petunjuk dari Jakarta mau ditaruh di mana," tambah dia. Satrio Bimo juga mendapat pengawasan ketat dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Bantul. (**)

Tag
Share