Jelang Pilkada Pemilih Pemula Diminta Rekam Data, Stok Blangko KTP El di Bengkulu 84 Ribu Keping

Blanko e-KTP-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co, BENGKULU - Para pemilih pemula yang belum memiliki e-KTP diimbau agar segera melakukan rekam data.

Menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 ini Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Provinsi Bengkulu mencatat, ketersediaan blangko KTP elektronik  sebanyak 84 ribu keping.

Stok blangko tersebut tersebar di 10 Kabupaten/Kota di wilayah ini.

BACA JUGA:DPRD Kebut Pembahasan Raperda Disabilitas, Saat Ini Sudah Dibahas Ditingkat Komisi

Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk Dinas Dukcapil Provinsi Bengkulu, Gunawan mengatakan, ketersediaan blangko tersebut mencukupi kebutuhan masyarakat yang ingin melakukan perekaman KTP elektronik.

“Untuk stok yang ada di Pemerintah Provinsi Bengkulu itu ada 4.000 keping, yang baru kita lakukan pengambilan ke Dirjen Dukcapil,” kata Gunawan, Minggu (9/6).

BACA JUGA:Pemkab Seluma Berikan Bantuan Hukum Gratis Kepada Perempuan dan Anak

Gunawan mengatakan, ketersediaan blangko ini guna memenuhi kebutuhan kebutuhan masyarakat dalam melakukan perekaman KTP El sampai proses Pemilukada berlangsung.

Ditargetkan seluruh masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya pada Pilkada nanti, termasuk pemilih pemula, baik pelajar atau bagi yang baru akan menggunakan hak pilihnya.

BACA JUGA:Mantan Kades Temukan Penyu Mati di Pantai Pasar Seluma, Ukurannya Cukup Besar

“Pemerintah menjamin bahwa ketersediaan cukup untuk melayani masyarakat. Sudah dipastikan tidak ada kendala untuk di stok blangko,” kata Gunawan.

Ketersediaan blangko KTP elektronik tersebut difokuskan untuk perekaman KTP usia 17 tahun.

Kemudian, untuk KTP yang perlu diperbaiki karena kerusakan blangko lama ataupun adanya perubahan alamat rumah, pekerjaan dan lainnya, akan direkomendasikan untuk mendaftar pada Identitas Kependudukan Digital (IKD) atau menggunakan KTP digital.

BACA JUGA:184 Desa dan Kelurahan di Provinsi Bengkulu Terancam Tenggelam Tahun 2050, Krisis Iklim Penyebabnya

Tag
Share