Peluang Usaha Pertanian, Lahan Sempit, Modal Rp 80 Ribu Hasil Rp 3 Juta, 20 Hari Panen
Tanaman kangkung sayuran yang tidak membutuhkan lahan luas dan modal besar-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co - Permintaan sayuran selalu tinggi di pasar. Kondisi ini tentu menjadi peluang usaha yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat khususnya petani untuk mendapatkan keuntungan.
Tanaman sayuran ada banyak jenisnya, ada yang berusia relatif lama dan ada juga yang usianya hanya 20 hari sudah bisa panen.
Ada juga tanaman yang membutuhkan lahan yang luas dan modal besar untuk membudidayakannya.
BACA JUGA:Polres Bengkulu Selatan Kerahkan 125 Personel Amankan Tabligh Akbar Bersama UAS
Namun ada juga jenis tanaman yang usianya sangat singkat dan tidak membutuhkan modal besar untuk menanamnya, namun bisa mendatangkan pendapatan yang lumanyan besar.
Jenis tanaman ini sangat cocok dibudidayakan oleh petani pemula, selain tidak membutuhkan modal yang besar, cara perawatannyapun muudah.
Peluang usaha pertanian yang bisa dibudidayakan di lahan sempit dengan modal Rp 80 ribu bisa menghasilkan uang Rp 3 juta selama 20 hari tersebut adalah tanaman kangkung darat.
BACA JUGA:Reward Untuk Siswa Peraih Nilai Tertinggi Terancam Gagal Disalurkan, Ini Penyebabnya
Untuk menanam kangkung darat tidak dibutuhkan lahan yang terlalu luas. Lahan yang berukuran 10 meter x 10 meter saja sudah cukup untuk dijadikan lahan budidaya tanaman sayuran ini.
Dengan perkiraan modal yang dibutuhkan adalah Rp 80 ribu, rinciannya Rp 50 ribu untuk membeli benih dan Rp 30 ribu untuk membeli pupuk.
Tanaman kangkung tidak membutuhkan pupuk kimia, petani cukup menggunakan pupuk organik atau pupuk kandang, kangkung sudah bisa tumbuh subur.
BACA JUGA:Unik, Rumah Rumput Di Islandia, Indah Nyaman Dan Sejuk, Seperti Ini Penampakannya
Setelah berusia 20 hari setelah tanam, kangkung darat ini sudah bisa dipanen dengan estimasi hasil yang didapat dari pengelolaan lahan seluas 10 meter X 10 meter adalah 1.000 ikat sayur kangkung.
Saat ini harga sayur kangkung per ikatnya sekitar Rp 3 ribu rupiah. Maka hasil yang didapat petani setiap 20 hari sekitar Rp 3 juta rupiah. (**)