Ini Bukti Subsidi BBM Tidak Tepat Sasaran?

BENGKULU - Evaluasi Badan Pengatur Minyak dan Gas (BPH Migas) menyebut seharusnya pasokan BBM jenis solar untuk Provinsi Bengkulu dapat mencukupi hingga akhir tahun. Banyaknya antrean kendaraan di hampir seluruh SPBU di Kota Bengkulu mengindikasikan adanya penyaluran BBM tidak tepat sasaran.

Pasalnya antrean BBM subsidi jenis solar dan pertalite di Bengkulu masih terus terjadi. Antrean BBM khususnya jenis solar bersubsidi hampir terjadi di sejumlah SPBU di Kota Bengkulu.

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengaku Pemprov Bengkulu telah mengusulkan tambahan kuota BBM subsidi jenis solar kepada BPH Migas. "Cuma memang pendistribusian ada cela yang tidak tepat sasaran dan ini menjadi evaluasi bersama," ujar Gubernur, Minggu (19/11).

Gubernur mengaku terus berkoodinasi dengan pihak kepolisian dan PT. Pertamina agar bersinergi melakukan pengawasan. Itu diperlukan agar BBM bersubsidi smapai kepada masyarakat yang sesuai peruntukkannya.

"Kami sudah berkoordinasi dengan kepolisian dan Pertamina, kita bersama-sama menertibkan itu (penyaluran solar, red). Jadi BBM subsidi ini benar-benar didapatkan masyarakat," tegas Gubernur.

Sebelumnya, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan mengatakan Pertamina terus melakukan upaya-upaya distribusi tepat sasaran sesuai sektor pengguna sesuai Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014.

"Pertamina juga terus mengoptimalkan pendistribusian dan menjaga suplai BBM untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun," tegas Nikho. Hingga kemarin Pertamina telah menyalurkan BBM JBT di wilayah Bengkulu sebanyak 86.434 Kilo Liter (KL) dan untuk produk JBKP sekitar 196.289 KL.

Pertamina terus menjamin penyaluran BBM subsidi setiap hari ke SPBU sesuai kuota yang sudah ditetapkan pemerintah. "Pertamina siap bersinergi dengan pemerintah daerah dan Aparat Penegak Hukum dalam rangka pendistribusian BBM subsidi," pungkasnya. (cia)