Toke Sawit yang Demo Sempat Dipolisikan Karyawan PT. SBS, Berakhir Damai
DAMAI: Karyawan PT. SBS dan tiga toke sawit sepakat berdamai -GIO/IST Polres BS/Rasel-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, PINO RAYA - Sebelum aksi demonstrasi toke dan petani sawit di pabrik CPO PT. Sinar Bengkulu Selatan (SBS), Kamis (9/5/2024). Ternyata tiga toke sawit sempat dipolisikan oleh karyawan PT. SBS. Namun itu berakhir dengan damai.
Tiga toke sawit yang menjadi terlapor yakni Turisman, Budi Santoso, dan Nono. Ketiganya dilaporkan atas perbuatan dugaan penganiayaan terhadap salah seorang karyawan PT. SBS.
BACA JUGA:Pabrik Rokok di Bengkulu Mulai Beroperasi
Dalam laporan itu, karyawan PT. SBS yang menjadi korban penganiayaan adalah Baginda Oloan.
Dugaan penganiayaan terjadi beberapa hari sebelum terjadi aksi massa di PT. SBS. Ketika itu Turisman, Budi Santoso, dan Nono serta beberapa toke lain melakukan protes atas kebijakan PT. SBS. Protes tersebut berujung sentuhan fisik yang dirasakan Baginda Oloan sebagai pukulan.
BACA JUGA:Gubernur: Segera Tuntaskan Persoalan Aset Yayasan Semarak Bengkulu
Namun laporan dugaan penganiayaan tersebut tidak sampai diproses lebih lanjut oleh kepolisian. Sebab kedua belah pihak sudah sepakat berdamai.
Mediasi perdamaian antara PT. SBS dengan tiga terlapor difasilitasi Polsek Pino Raya. Mediasi dilaksanakan di aula PT. SBS, Jumat (10/5/2024) lalu.
BACA JUGA:Jelang Kelulusan, Dinas Dikbud Seluma Siapkan Ribuan Lembar Ijazah
Adapun hasil perdamaian antara Baginda Oloan selaku pihak PT. SBS dengan Turisman, Budi Santoso, dan Nono, kedua belah pihak sepakat berdamai dengan hati yang tulus tanpa paksaan atau tekanan apapaun.
Pihak PT. SBS menghapuskan daftar hitam atau black list yang sempat diberikan kepada Turisman, Budi, dan Nono.
BACA JUGA:Manfaatkan Pekarangan Untuk Tanaman Produktif
Kedua belah pihak juga membuat surat pernyataan perdamaian di atas meterai 10 ribu dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan yang melanggar hukum. Mereka juga sepakat bersama menjaga situasi Kamtibmas di lokasi PT. SBS agar tetap kondusif.
BACA JUGA:Petani di Kaur Keluhkan Harga Jagung Murah, Pemerintah Diminta Bisa Berikan Solusi