Dorong Peran Aktif Komunitas, Diskominfo BS Terlibat Aktif Ajak Cegah Stunting

Kabid IKP Diskominfo Bengkulu Selatan terus berkoordinasi mengajak semua pihak melakukan pencegahan stunting di Bengkulu Selatan :Dorong Peran Aktif Komunitas Diskominfo BS Terlibat Aktif Ajak Cegah Stunting-wawan-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co - KOTA MANNA, Peran aktif para komunitas untuk menerapkan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) di lingkungan dalam rangka untuk pencegahan stunting atau kondisi tinggi badan lebih pendek dari orang seusianya, menjadi kunci utama berperilaku sehat pencegahan stunting.

Maka keterlibatan semua stekholder sangat dibutuhkan dalam menekan stunting di Bengkulu Selatan. "Peran aktif keluarga dan komunitas untuk mengubah perilaku dan menerapkan gaya hidup bersih dan sehat di lingkungannya menjadi kunci utama pencegahan stunting," kata Kepala Diskominfo Bengkulu Selatan, Fariq Hafiz MM melalui Kabid Informasi Komunikasi Publik (IKP), Dodi Yarmansyah, SE. 

BACA JUGA:22 Jam Tenggelam, Pelajar SMP Ditemukan Mengambang di Lautan

BACA JUGA:2 Tersangka Narkoba Dibekuk Polisi, Mirisnya 1 Anak di Bawah Umur

Dikatakan Dodi, Diskominfo Bengkulu Selatan dalam hal ini Bidang IKP terus ikut proaktof mendorong masyarakat dalam pencegahan stunting, khususnya generasi muda, agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-harinya.

"Kami Diskominfo dalam hal ini terus berkomitmen penyediaan informasi terkait isu stunting dan ini haruslah mudah diakses dan dipahami masyarakat, salah satunya melalui generasi dengan hidup bersih dan sehat," kata Dodi. Menurut Dodi, pemerintah selama ini telah bekerja keras menurunkan tingkat prevalensi (proporsi) stunting.

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Lakukan Simulasi Pemberangkatan Haji Bengkulu

Ini merupakan bukti bahwa pemerintah serius tangani stunting. Ia menyebut pemerintah telah melakukan intervensi dalam dua skema.

Pertama intervensi spesifik atau gizi dengan memberikan makanan tambahan untuk ibu hamil dan anak, suplemen gizi, pemberian tablet tambah darah, serta konsultasi.

BACA JUGA:STIT-Q BS terus Upayakan Program Pascasarjana PAI

Melakukan intervensi sensitif atau non gizi seperti penyediaan sanitasi dan air yang bersih, lumbung pangan, alokasi dana desa, edukasi dan sosialisasi.

"Pemeritah sangat serius untuk menurunkan tingkat prevalensi stunting melalui program kerja di berbagai aspek yaitu kesehatan maupun non-kesehatan.

BACA JUGA:Jangan Mau Dibohongi Oknum, Daftar Sekolah Semuanya Gratis!

Oleh karena itu, program tidak akan optimal dan berdampak, apabila tidak disertai pola pikir sehat. Untuk itu, masyarakat harus turut serta berkontribusi dengan mengubah perilaku untuk hidup bersih dan sehat," ujar Dodi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan