Saatnya Menepi
Sopian Ardi: Saatnya Menepi-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
Aku menepi. Bukan pilihan memang. Melainkan aturan di perusahaan tempatku bekerja, karyawan yang berusia 55 tahun, memasuki purna karya.
Tapi, kalaupun disuruh memilih, bagiku memang usia 55 tahun saat yang tepat untuk menepi. Saatnya anak-anak muda meneruskan eksistensi dunia kewartawanan.'
Di era perubahan yang serba dahsyat dan sangat cepat ini, memerlukan para profesional jurnalistik yang lebih energik, inovatif dan kreatif. Saatnya menepi. Bagiku sudah terlalu tua untuk masih bermain di lapangan miliknya anak-anak muda.
Orang tua gerakannya lamban, kurang peka dan instink visisoner ke depan akan selalu tertinggal, terutama hal-hal yang berkenaan dengan teknologi informasi.
BACA JUGA:RSUD Kaur Bangun Rawat Inap KRIS
BACA JUGA:Tambal Sulam Jalinbar Terus Berlanjut
Era kekinian, aplikasi-aplikasi internet saja muncul yang baru hamper setiap hari. Sudah pasti orang tua yang gagap teknologi ini akan gagap, gelagapan, bengong dan gamang.
Saatnya menepi. Tapi aku menitip pesan kepada profesional muda di bidang kewartawanan. Kalau Anda ingin menjadi wartawan yang baik, ada beberapa hal yang harus dimiliki dan diamalkan, agar Anda dan karya Anda dihargai dan dikenang baik.
BACA JUGA:Bersaing, Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi Rebutan Dukungan PAN dengan Istri
Pertama; jaga dan pegang teguhlah etika. Kedua; jaga lisan dan sikap Anda di hadapan siapapun. Ketiga; junjunglah sikap saling menghargai, sopan santun dan saling menghormati secara mendalam, bukan sekadar basa basi. Keempat; ini yang terpenting “MEMILIKI RASA MALU”.
Hindari pikiran, sikap dan perasaan paling hebat, mentang-mentang menyandang profesi wartawan. Tidak satupun profesi di dunia ini yang dianggap hebat, kalau Anda merasa hebat sendiri.
BACA JUGA:Jihad Akhir Zaman yang Disarankan Agama
BACA JUGA:Rp 16,2 Miliar Untuk Jalan Objek Wisata