Apakah PDIP Akan Berkoalisi Dengan Pemerintah? Ahmad Basarah: Tunggu Hasil Pembahasan Rakernas
Ketua DPP PDIP Bidang Hubungan Luar Negeri Ahmad Basarah: Apakah PDIP Akan Berkoalisi Dengan Pemerintah Ahmad Basarah Tunggu Hasil Pembahasan Rakernas-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co - JAKARTA, Sejauh ini Partai Persatuan Indonesia Perjuangan (PDIP) belum menentukan akan bergabung ke dalam koalisi pemerintah atau menjadi partai oposisi pasca penetapan pasangan Prabowo Subianto - Gibran raka Buming Raka sebagai calon presiden terpilih.
Namun sinyal PDIP bakal bergabung dalam koalisi pemerintah masih terbuka, karena belum ada kesimpulan tentang itu.
BACA JUGA:Tiga Hari Penjaringan Dibuka, Tiga Balonbup Ambil Formulir, Ini Daftarnya
BACA JUGA:Disetujui Bupati Pinjam Pakai, Akhir Bulan Bawaslu Seluma Pindah Kantor
Pertemuan antara Prabowo dan Megawati juga selalu didengungkan, namun hingga saat ini belum ada informasi yang menyebutkan jika Prabowo dan Megawati sudah bertemu.
Ketua DPP PDIP Bidang Hubungan Luar Negeri, Ahmad Basarah menegaskan, sejauh ini partainya belum menentukan sikap politik apakah akan bergabung dalam koalisi pemerintah atau memilih menjadi oposisi.
Dia menyebut semua kemungkinan bisa saja terjadi. Tidak menutup kemungkinan PDIP menjadi koalisi maupun oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.
BACA JUGA:122 CJH Bengkulu Selatan Selesai Disuntik Vaksin Meningitis
BACA JUGA:Pastikan Pelayanan Puskesmas Berjalan Baik
Menurut Basarah keputusan itu akan dibahas dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDIP pada Mei mendatang. Kemudian bergabung atau tidaknya PDIP dengan koalisi pemerintah merupakan hak prerogatif Megawati Soekarnoputri selaku ketua umum PDIP untuk mengambil keputusan. "Di sanalah [Rakernas] akan menentukan sikap politiknya, akan berada atau di luar pemerintah," kata Basarah.
Dikatakan Basarah, apapun keputusan Megawati nantinya, berada diluar lingkaran pemerintahan atau didalam pemerintahan, seluruh kader PDIP akan siap menjalankannya. Karena kata dia, kader PDIP dididik sebagai kader yang bisa hidup dalam segala kondisi dan dinamika politik. (**)