2.021 Warga Bengkulu Suspek DBD, Tren Kasus Sudah Menurun

Ilustrasi DBD-Istimewa-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co, BENGKULU - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu mencatat angka suspek Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi Bengkulu hingga pekan ke-14 tahun 2024 mencapai 2.021 kasus.

Meskipun angka ini cukup tinggi, namun dalam empat pekan terakhir angkanya mengalami tren penurunan yang signifikan.

BACA JUGA:Bupati Gusnan Serahkan Bantuan Masa Panik Kepada Korban Kebakaran Rumah

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Redhwan Arif mengatakan, keparahan dan kematian kasus DBD dapat dicegah dengan segera membawa penderita ke dokter.

"Jika terdapat gejala panas, segera datang ke layanan kesehatan agar dapat ditangani," kata Redhwan, Rabu (17/4/2024).

BACA JUGA:Pemuda Bengkulu Selatan Berhasil Ciptakan Racun dan Alat Fogging Sendiri, Ini Bahan dan Alat Yang Digunakan

Kasus suspek DBD di Bengkulu terbanyak di Lebong dengan 393 kasus, Seluma 322 kasus, Bengkulu Selatan 301 kasus, Bengkulu Utara 255 kasus, Mukomuko 221 kasus, Rejang Lebong 213 kasus, Kota Bengkulu 134 kasus, Kaur 91 kasus.

Redhwan mengatakan, masyarakat juga diminta dapat bekerja sama untuk melakukan pemberantasan DBD di wilayahnya masing-masing.

BACA JUGA:Program Bekundang Sehat Tetap Berlanjut

 Seperti menjaga kebersihan lingkungan. Dalam melakukan pemberantasan sarang nyamuk ini, masyarakat tetap melaksanakan 3M. Yakni, Menguras bak mandi, Menutup tampungan air,  dan melakukan daur ulang untuk barang bekas.

Pemerintah Provinsi Bengkulu, kata Redhwan, terus berupaya melakukan pencegahan penyebaran kasus DBD dengan melakukan fogging dan juga mengoptimalkan sosialisasi kepada masyarakat.

BACA JUGA:DBD Terus Mengancam, Tercatat Sudah 190 Kasus

"Kita sosialisasi kepada masyarakat. Walaupun agak landai, tapi tidak menutup kemungkinan ada kenaikan lagi," kata Redhwan.

Redhwan juga meminta kesiapsiagaan fasilitas kesehatan di Provinsi Bengkulu, agar mengambil langkah cepat melayani pasien. "ketika ada kasus DBD segera ditangani," katanya. (cia)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan