Untuk Orang Tua! Ini 5 Kondisi yang Dapat Menghancurkan Kepercayaan Diri Anak

5 Kondisi yang Dapat Menghancurkan Kepercayaan Diri Anak-Istimewa-IST, Dokumen

Radarselatan.bacakoran.co - Kepercayaan diri merupakan fondasi penting dalam perkembangan emosional dan sosial anak. Sebab itulah orang tua harus tahu hal ini. 

Sebbab kepercayaan diri ini memungkinkan mereka menghadapi tantangan, mengambil risiko, dan mempercayai kemampuan mereka. 

Hanya saja ada beberapa perilaku, yang sering kali tidak disengaja, yang dapat merusak kepercayaan diri anak. Berikut 5 kondisi yang perlu dihindari agar kepercayaan diri anak tetap terjaga.

BACA JUGA:Berusia 81 Tahun, Perempuan Asal Korea Selatan Ini Percaya Diri Ikut Kontes Kecantikan

BACA JUGA:7 Cara untuk Membantu Anak yang Pemalu Jadi Lebih Percaya Diri

1. Kritik yang Terus-Menerus

Kritik yang berulang kali, meskipun bertujuan untuk mendidik, dapat meninggalkan luka emosional yang mendalam.

Anak-anak membutuhkan dorongan, bukan koreksi yang kasar atau terlalu sering.

Solusi: Fokus pada kritik yang membangun. Misalnya, daripada berkata, “Kamu selalu membuat berantakan,” ubah menjadi, “Mari kita cari cara supaya lebih rapi lain kali.”

2. Membandingkan dengan Orang Lain

Ucapan seperti, “Kenapa kamu tidak bisa seperti saudaramu?” dapat sangat melukai hati anak.

Perbandingan semacam ini membuat mereka merasa kurang berharga dan dapat menimbulkan rasa iri atau kebencian terhadap orang yang dibandingkan.

BACA JUGA:Bunda Wajib Tahu! Ini Usia Tepat Pemberian Susu UHT pada Anak

BACA JUGA:Kerap Ditambah Perasa dan Pemanis, Pemberian Susu UHT pada Anak Harus Bijak!

Solusi: Hargai keunikan anak Anda. Berikan pujian kepada dia, misalnya, “Saya suka betapa kreatifnya idemu.”

3. Perlindungan yang Berlebihan

Melindungi anak dari kegagalan atau kekecewaan memang wajar, tetapi jika dilakukan secara berlebihan, hal ini dapat menghambat mereka belajar menghadapi tantangan.

Anak yang terlalu dilindungi cenderung meragukan kemampuan mereka sendiri.

Solusi: Biarkan anak mencoba dan menyelesaikan masalah kecil secara mandiri.

Mulailah dengan tugas sederhana, seperti mengemas tas sekolah atau menyelesaikan konflik kecil dengan teman.

BACA JUGA:Tingkatkan perhatian pada Anak, Jangan Biarkan Anak Berkeliaran Malam Hari

BACA JUGA:Mengapa Anak Jadi Pemalas Meski Berbakat? Ini 9 Alasannya!

4. Mengabaikan Prestasi Anak

Mengabaikan usaha dan prestasi yang mereka raih, walaupun itu hal kecil, akan dapat membuat mereka merasa terabaikan.

Jika dibiarkan, mereka mungkin kehilangan motivasi karena merasa usaha mereka sia-sia.

Solusi: Rayakan setiap pencapaian, baik besar maupun kecil. berikan ucapan selamat meskipun sangat sederhana, misalnya “ayah senang kamu sudah mencobanya!” bisa menjadi dorongan besar bagi mereka.

5. Memberi Label Negatif

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan