Banyak Sawah Tidak Produktif, Pemda Bengkulu Selatan Diminta Lakukan Hal Ini

Anggota DPRD Bengkulu Selatan, Nissan Deni Purnama, SIP-Ist-radarselatan.bacakoran.co

RadarSelatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Kabupaten Bengkulu Selatan memiliki ratusan bahkan ribuan hektar lahan sawah yang tersebar di 11 kecamatan.
Namun tidak semua sawah bisa digarap secara rutin, banyak sawah yang tidak produktif. Salah satu penyebabnya karena minimnya sumber air.
Saat musim kemarau, ratusan bahkan ribuan hektar lahan sawah tadah hujan tidak bisa digarap, hanya menjadi lahan tidur.

BACA JUGA:Kades di Bengkulu Selatan Diingatkan Kerja Harus Sesuai Regulasi

BACA JUGA:Obat Alami untuk Redakan Kecemasan Berlebihan

Contohnya saja hamparan sawah Senangun di wilayah Desa Tanggo Raso Kecamatan Pino Raya, dan sawah di Ganjuh Kecamatan Pino.
“Di Bengkulu Selatan ini sangat banyak hamparan sawah. Kalau semuanya produktif, maka cadangan beras lokal akan melimpah. Tapi kenyataannya, banyak beras luar daerah yang masuk ke daerah kita ini. Penyebabnya karena lahan sawah yang ada tidak bisa digarap secara rutin, tidak produktif. Sehingga gabah yang dihasilkan terbatas,” ujar Anggota DPRD Bengkulu Selatan, Nissan Deni Purnama, SIP.

BACA JUGA:Manfaat Andaliman, Merica Batak yang Baik untuk Kesehatan

BACA JUGA:5 Dampak Negatif Media Sosial terhadap Kesehatan Mental

Sawah yang bisa digarap secara rutin hanya dibeberapa daerah saja, seperti di wilayah Kecamatan Seginim, Air Nipis dan Kedurang. Di wilayah tersebut ada irigasi yang bisa menyuplai kebutuhan air  untuk menggarap sawah.
Politisi Golkar ini mendorong Pemda Bengkulu Selatan melakukan langkah agar semua lahan sawah yang ada di Bengkulu Selatan bisa produktif.

BACA JUGA:Tips Membuat Chili Oil yang Enak dan Tahan Disimpan Lama

BACA JUGA:Manfaat Ubi Jalar Ternyata Luar Biasa, Bisa Perkuat Sistem Imun hingga Turunkan Tekanan Darah

Banyak cara yang dapat dilakukan, misalnya memperbanyak pembuatan bendungan dan saluran irigasi dengan memanfaatkan potensi air yang ada di sekitar hamparan sawah.
 “Artinya kalau semua lahan sawah di daerah kita ada irigasi sebagai sumber air, maka semua sawah akan produktif, dapat digarap secara rutin oleh petani. Gabah dan beras yang dihasilkan tentu melimpah, masyarakat tidak perlu khawatir krisis pangan,” ujar Deni.

(yoh)

Tag
Share