Wujudkan Ketahanan Pangan Daerah, Ajak Masyarakat Maksimalkan Pemanfaatan Lahan
Kepala DKP Bengkulu Selatan, Ir Susmanto MM-Ist-radarselatan.bacakoran.co
RadarSelatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Dalam upaya untuk mewujudkan ketahanan pangan di daerah, Dinas Ketahan Pangan (DKP) Bengkulu Selatan terus mengajak memanfaatkan lahan yang belum dimaksimalkan agar meningkatan produksi pangan berkualitas, khususnya di wilayah Bengkulu Selatan.
"Dalam rangka mendukung program strategis Kementerian Pertanian (Kementan) khususnya penambahan areal tanam. Kita ketahui salah satu kendala dalam perluasan areal tanam itu adalah ketersedian lahan, dan kami DKP Bengkulu Selatan terus berusaha maksimalkan produksi pangan dengan maksimalkan potensi lahan yang ada di Bengkulu Selatan saat ini," ujar Kepala DKP Bengkulu Selatan, Ir. Susmanto, MM.
BACA JUGA:9 Daerah Penghasil Gabah Terbesar di Indonesia Tahun 2024, Pulau Jawa Masih Mendominasi
BACA JUGA:Pengetahuan Baru Menanam Padi, 5 Cara Agar Padi Tahan Roboh, Meski Anakan Banyak dan Bulir Lebat
Sebagai instansi pemerintah, Dinas Ketahanan Pangan terus menjalin kemitraan bagi petani dan masyarakat selalu siap menjalankan program pemerintah pusat sebagai amanah untuk masyarakat, yaitu untuk mewujudkan swasembada pangan.
Salah satunya, yaitu memaksimalkan lahan yang berpotensi meningkatkan produksi. Seperti yang dilakukan selama ini, yakni memaksimalkan lahan perkarangan rumah.
BACA JUGA:Kunker ke Seluma, Kajati Bengkulu Saksikan Penandatanganan NPHD Dengan Pemkab Seluma
BACA JUGA:Jangan Macam-macam, Ini Peringatan Kajati Bengkulu Kepada Kades Soal DD
“Pemanfaat lahan pekarangan yang mendapat pembinaan dari Dinas Ketahanan Pangan melalui Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) yang merupakan penerusan program nasional dari Kementerian Pertanian di tahun 2020 dan berubah nomenklaturnya menjadi Pekarangan Pangan Lestari (P2L) mengatakan bagi dinasnya semangat memberdayakan masyarakat yang terorganisir dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) adalah hal yang wajar dan senantiasa dilakukan dengan semangat. Hal ini dilakukan sedari dulu yang digerakan oleh penyuluh mendorong dan mendukung KWT dalam pemanfaatan perkarangan rumah," ujar Susmanto.
BACA JUGA:Jelang Tahun Baru, Kebersihan Objek Wisata Wajib Dijaga
BACA JUGA:KPU BS Gelar Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara Pilkada 2024
Ia menambahkan pemikiran sederhana yang menjadi konsep pemberdayaan adalah ibu-ibu di setiap rumah tangga masing masing mengolah lahan pekarangan dengan menanami berbagai jenis tanaman pangan baik umbi-umbian seperti ubi jalar, ubi kayu, keladi dan sayur sayuran.
BACA JUGA:Tak Relevan Lagi, Perda RTRW Bengkulu Selatan Direvisi
BACA JUGA:Polda Imbau Warga Waspadai Hoax Selama Tahapan Pilkada
"Dengan maksimalkan lahan perkarangan bahwa kebutuhan dapur rumah tangga lebih dari 30 persen akan dihasilkan dari pekarangan sendiri dan tentunya ketahanan pangan terpenuhi. Maka dari itu, jangan memandang sepele bahwa dengan menanami lahan pekarangan yang sempit tersebut akan menjadikan rumah tangga kita semakin rukun dan sejahtera karena kebutuhan pangan keluarga senantiasa terpenuhi," pungkas Susmanto.
(one)