Akhir Tahun, GTRA Diharapkan Optimalkan TORA
Kegiatan GTRA yang digelar di aula Seven One Bintuhan, Kamis 7 November 2024-Julianto-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, BINTUHAN - Pemkab Kaur berharap Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) terus mengoptimalkan penataan aset dan penataan akses. Serta menuntaskan plat lokasi tanah Objek Reporma Agraria (TORA).
Karena GTRA memiliki kemampuan mengatasi masalah pertanahan melalui pendekatan persuasif dapat mempersingkat penyelesaian konflik maupun sengketa pertanahan.
BACA JUGA:2025, 16 Puskesmas di Kaur Dipasang Wifi Gratis
"Kami berharap tim GTRA melakukan penataan aset disertai pengelolaan manajemen konflik agraria guna melahirkan kebijakan atas penyelesaian konflik agraria yang dapat diakselerasi,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Kaur, Dr Drs Ersan Syahfiri, MM saat membuka rapat koordinasi akhir GTRA aula hotel seven one, Kamis 7 November 2024.
Dikatakan Ersan, tugas dan fungsi GTRA secara berjenjang melibatkan lintas sektor. Sehingga diharapkan persoalan-persoalan agraria dapat ditemukan solusinya.
BACA JUGA:Dukung Debat Publik Pilkada, PLN Manna Siapkan Energi Cadangan 25 KVA
Sebab pemetaan persoalan agraria merupakan salah satu hal yang penting karena saat ini masyarakat masih dihadapkan dengan persoalan-persoalan terkait dengan sengketa dan konflik lahan terutama tanah soal sengketa lahan dapat diselesaikan dengan baik.
"Saya harapkan pada kegiatan GTRA ini dapat menjadi perhatian dari seluruh pemangku kepentingan, stockholder, maupun masyarakat untuk dilakukan kolaborasi dalam pelaksanaan," ujar Ersan
Sementara itu, Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kaur, Ngatman S.ST menyampaikan, rapat yang digelar dapat menciptakan kesepahaman dan kesepakatan bersama mengenai arah kebijakan dan penanganan reforma agraria.
Terutama dalam menyelesaikan permasalahan lahan perkebunan dan lainnya bisa tuntas. Sehingga kedepan nanti dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kaur.
BACA JUGA:Segera Persiapan Diri, MTQ XXXI Segera Dilaksanakan
"Sejauh ini berkat kerja keras GTRA tak ada lagi konflik pertanahan antara masyarakat dengan pihak perusahaan di Kabupaten Kaur, semuanya berjalan sesuai harapan," tutupnya. (jul/prw)