Hujan Mulai Turun Tapi Suhu Tetap Panas, Ternyata Ini Penyebabnya
Hujan Mulai Turun Tapi Suhu Tetap Panas, Ternyata Ini Penyebabnya -istimewa-radarselatan.bacakoran.co
RadarSelatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Sejumlah daerah di Indonesia mengalami cuaca panas baik di siang ataupun malam hari. Termasuk di Kabupaten Bengkulu Selatan, meski sempat diguyur hujan, suhu di di Bengkulu Selatan tetap saja panas. Terlihat hasil pengukuran suhu yang ditampilkan BMKG Provinsi Bengkulu bahwa rerata suhu harian di wilayah Bengkulu Selatan pada siang hari mencapai 33 derajat celsius.
BACA JUGA:Wisata Bukit Kandis, Keindahan Alam Menawan di Bengkulu, Cocok untuk Pendaki Pemula
BACA JUGA:5 Kebiasaan Buruk Yang menyebabkan Rambut Rontok, Bisa Sebabkan kebotakan Dini
Menanggapi hal ini, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBS Bengkulu Selatan, Hen Yepi, S.Pi mengatakan, bahwa peningkatan suhu di wilayah ini karena beberapa hal. Salah satunya karena kondisi dinamika atmosfer dan perubahan suhu permukaan air laut yang signifikan.
"Dalam beberapa hari terakhir aktivitas fenomena atmosfer cukup berpengaruh terhadap peningkatan curah hujan. Artinya, kondisi ini juga berpengaruh terhadap kelembaban udara sekitar kita,” ujarnya.
Lanjut Hen Yepi, aktivitas fenomena atmosfer tersebut terlihat pada kondisi El Nino dan Dipole atau kondisi naik-turunnya suhu permukaan air laut. Kondisi El Nino Moderate dan Dipole Mode Positif menunjukkan potensi curah hujan rendah untuk wilayah tertentu tak terkecuali Kabupaten Bengkulu Selatan. Dia menambahkan, potensi curah hujan rendah tersebut diketahui dari analisis kondisi iklim global. “Hal ini menyebabkan curah hujan tidak merata di seluruh wilayah. Sehingga penurunan suhu lingkungan belum terjadi signifikan,” bebernya.
BACA JUGA:Tanaman yang Bisa Mengurangi Kadar Nikotin Dalam Tubuh dan cara Pemakaiannya
BACA JUGA:Tak Perlu Obat Medis, Gunakan Daun Tempuyung, Batu Ginjal Hancur
Bahkan, dalam beberapa analisi yang ditampilkan BMKB, tercatat hasil analisis kondisi iklim global menunjukkan kondisi El Nino Moderat dengan nilai NINO 3.4 sebesar +1.70 dan nilai SOI sebesar -6.0. Sementara nilai DMI sebesar +1.21 juga menunjukkan Dipole Mode Positif. Diketahui, dengan turunnya hujan dapat mengurangi hawa panas dan teriknya sinar matahari karena pengaruh pergerakan awan hujan. Curah hujan yang belum merata itu diketahui dari analisis Outgoing Longwave Radiation (OLR), Madden Julian Oscillation (MJO), dan aktivitas gelombang ekuator.
BACA JUGA:Masih Sering Bawa HP Ke Tempat Tidur? Matikan 7 Fitur Ini Agar Tidak Terkena Dampak Radiasi
BACA JUGA:Berbahaya, Ternyata Kecoa Bisa Menyebabkan Gangguan Kesehatan Serius, Ini Penjelasannya
“Oleh karena itu perlu sekali masyarakat meningkatkan imunitas tubuh dengan rutin mengonsumsi air putih di malam hari. Sehingga ion dalam tubuh tetap seimbang dan tidak terjadi dehidrasi berlebihan siang hari meski dalam kondisi puasa sekalipun,” jelas Hen Yepi.
Tak hanya itu, Hen Yepi juga menyarankan agar masyarakat menghindari paparan sinar matahari secara langsung saat beraktivitas luar ruangan. Jika terpaksa harus bekerja di lapangan, seharusnya menggunakan pelindung diri dan juga mengenakan sunblock.
BACA JUGA:Setelah Begadang Hindari Tidur Pagi Hari, Jika Nekat Ini Dampaknya
BACA JUGA:Sering Dianggap Sampah Tek Berguna, Inilah Manfaat Daun Akasia Yang Jarang Diketahui
“Paparan sinar UV matahari juga sangat berbahaya. Untuk itu, perlu sekali antisipasi,” demikian Hen Yepi.
(rzn)