Kampung Kwatisore di Nabire, Berenang Bersama Hiu Paus dan Habitat Burung Cendrawasih
Penampakan hiu paus di nabire-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co - Nabire memiliki banyak tempat wisata yang ramai dikunjungi masyarakat dari Nabire maupun dari luar.
Salah satunya ada di Kampung Kwatisore (Akudiomi) Distrik Yaur, Kabupaten Nabire, Papua Tengah yang ramai dikunjungi wisatawan untuk melihat Hiu Paus.
BACA JUGA:Pantai Seger, Surganya Para Peselancar, Tiket Masuk Rute, Keindahan dan Cerita Legendanya
Kwatisore merupakan salah satu Kampung di Nabire yang masuk bagian dari Taman Nasional Teluk Cenderawasih.
Hiu Paus menjadi salah satu wisata yang paling banyak dicari oleh wisatawan bila berkunjung ke Kwatisore. Masyarakat lokal Kwatisore menyebut Hiu Paus dengan nama Gurano Babintang (Gurano Bintang).
Selain Hiu Paus destinasi wisata lain yang bisa anda dapatkan di Kampung Kwatisore yaitu melihat burung cantik khas Papua yaitu Burung Cendrawasih.
BACA JUGA:Pantai Serenting, Pantai Yang Indah dan Polpuler Dekat Sirkuit Mandalika
Wisata pantai yang dimiliki kampung ini juga tidak kalah bagus dengan wisata pantai lainnya yang menyuguhkan air yang jernih dengan pasir yang putih.
Perairan Kwatisore di Kabupaten Nabire, merupakan destinasi wisata Papua yang cocok bagi pengunjung yang ingin menyelam dan bertemu dengan hiu paus.
BACA JUGA:Pantai Semeti, Indah dan Mempesona, Ini Lokasi dan Info Lengkapnya
Masuk dalam kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih, perairan Kwatisore menjadi rumah bagi hiu paus (Rhrincodon typus). Masyarakat lokal Kwatisore menyebut hiu paus dengan nama Gurano Bintang.
Hiu paus dikenal sebagai hiu yang jinak dan memiliki tubuh panjang dan bermulut lebar.
Hiu paus berwarna keabu-abuan dan bertotol-totol putih. Pengunjung bisa melihat hiu paus dari atas bagan milik nelayan.
BACA JUGA:Pantai Kuta Mandalika, Destinasi Wisata Bahari di Lombok, Info Harga Tiket dan Daya Tariknya
Dari atas bagan tersebut, pengunjung bisa menaburkan ikan puri (sejenis ikan teri) dan menunggu hiu paus muncul untuk memakan ikan-ikan tersebut.
Pengunjung juga bisa menyelam guna berinteraksi secara langsung di dalam air.
Untuk bisa berwisata dengan hiu paus ini, ada sejumlah aturan yang harus dipatuhi pengunjung.
BACA JUGA:7 Wisata Bahari Paling Populer Di Indonesia, Pemandangan Pantai dan Bawah Lautnya Bikin Wisatawan Terbuai
Sebelum menyelam, pemandu akan akan memberikan pengarahan kepada pengunjung ingin menyelam dan berinteraksi dengan hiua. Selama menyelam, [engunjung harus mematuhi instruksi pemandu.
Pengunjung harus menjaga jarak menyelam untuk memberi ruang kepada hiu paus, 2 meter dari tubuh hiu paus dan 3 meter dari ekornya.
Waktu bersama hiu paaus maksimal 60 menit untuk tiap grup. Penggunaan kamera diperbolehkan tanpa flash. Penyelam dilarang menyentuh dan/atau mengejar hiu paus secara aktif.
Apabila hiu paus mendekat, tetaplah tenang dan berenang ke samping.
Kemudian pengunjung dilarang mengeluarkan suara keras, melakukan gerakan yang mendadak, dan mencipratkan air yang dapat memprovokasi hiu paus.
BACA JUGA:Pantai Ngantep Di Malang, Sajikan Pemandangan Bawah laut Yang Memukau
Penggunaan scuba dibatasi maksimal 2 pengguna scuba dalam 1 grup. Namun dihimbau untuk tidak menggunakan scuba.
Satu grup penKampung Kwatisore di Nabireyelam maksimal terdiri dari 1 orang pemandu dan 6 peserta, satu grup hanya boleh menggunakan satu perahu.
Kecepatan perahu menuju bagan maksimal 10 knot dalam jarak 1 km dan 2 knot dalam jarak 50 meter dari bagan dan 20 meter dari hiu paus.
BACA JUGA:Pesona Pantai Harlem, Surga Terindah Di Papua, Ada Kolam Air Tawarnya
Selain menyelam dan menyaksikan hiu pasu, di pantai ini pengunjung juga bisa melihat burung cendrawasih. Karena hutan di kawasan pantai ini menjadi habitat burung yang dilindungi tersebut. (**)