Hujan Mulai Turun, Tapi Harga Beras Masih Mahal

BERAS: Para pedagang beras di pasar tradisional saat menjajakan barang dagangannya-Rezan-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Meski akhir-akhir ini hujan deras sudah mengguyur wilayah Bengkulu Selatan. Namun harga jual beras bersih di pasaran terpantau masih mahal.

Bahkan tidak jauh berbeda dengan musim panas beberapa waktu lalu. Misalnya untuk harga beras jenis cigeulis, yang dijual Rp48 ribu per kulak.

BACA JUGA:Bahaya, Ternak Sapi Warga Kembali Terserang Cacing

Beras padi mapan Rp45 ribu per kulak, padi ciherang Rp44 ribu per kulak. Sementara harga beras medium yang disediakan Perum Bulog, per kilonya dijual Rp11 ribu.

“Kalau beras baru atau padi empai cigeulis, berasnya Rp48 ribu sekulak. Kalau beras usang Rp42 ribu. Memang harga masih tinggi, karena pasokan dari petani belum maksimal,” ujar Siti Fariza (53) Pedagang Beras Pasar Ampera Manna.

Lanjut Siti, beras yang dijual umumnya berasal dari wilayah Provinsi Lampung. Sementara beras lokal belum beredar menyeluruh. Misalnya beras dari Kecamatan Seginim, ditribusinya masih di wilayah tersebut.

BACA JUGA:Terbukti Dukung Peserta Pilkada, TNI, Polri, dan PNS Bisa Dipenjara 6 Bulan

“Petani juga masih enggan jual beras dalam jumlah banyak sekaligus. Mereka masih memperhitungkan kondisi cuaca dan situasi irigasi,” katanya.

Meski harga jual tinggi, Siti menyebut permintaan barang pokok ini tetap tinggi. Per hari lebih dari 150 kilogram beras ludes terjual. Ditambah lagi dengan pesanan mingguan untuk acara pesta pernikahan.

“Namanya kebutuhan pokok, pasti dibutuhkan selalu masyarakat,” bebernya.

Senada disampaikan Hermen (48) pedagang beras lainnya, belum stabilnya harga beras karena sejumlah hamparan sawah tidak maksimal panennya.

BACA JUGA:Diduga Cabuli Siswa SMP, Pemuda di Bengkulu Ditangkap Polisi

Misalnya di Kecamatan Bunga Mas dan Kecamatan Air Nipis. Padahal dua kecamatan ini termasuk penghasil beras terbesar di Bengkulu Selatan.

“Walau sekarang sudah hujan, bukan berarti petani langsung bisa garap sawah. Malah mereka masih memantau kondisi selanjutnya, jangan-jangan cuaca hujan ini tidak bertahan lama,” jelasnya. (rzn)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan