Bahaya, Ternak Sapi Warga Kembali Terserang Cacing

Ilustrasi sapi terkena penyakit cacing-Ist-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Serangan parasite cacing perut kembali menyerang ternak sapi bali di wilayah Bengkulu Selatan.

Meski tidak mematikan secara spontan, namun banyak peternak khawatir akan serangan tersebut karena bisa menurunkan fertilitas.

BACA JUGA:Terbukti Dukung Peserta Pilkada, TNI, Polri, dan PNS Bisa Dipenjara 6 Bulan

Mirisnya lagi, serangan cacing gelang terhadap hewan ternak sapi tidak hanya menyasar ternak yang berusia muda. Namun, ternak yang sudah berumur bahkan yang sudah beberapa kali berkembangbiak ikut terserang.

“Kemarin ada satu ekor ternak saya mati lagi, kemudian ada lagi yang sedang sakit parah. Dugaan kami ini karena serangan cacing. Sebab, di matanya penuh dengan sejenis kotoran mata berwarna kuning tua dan juga lender. Selain itu, juga sempat banyak cacing keluar dari bagian belakang ternak,” ujar Gunawan (57) peternak sapi dari Kecamatan Pino Raya.

BACA JUGA:Jamin Konsumsi Makanan Aman dan Halal, Kantor Kemenag Bengkulu Selatan Rutin Cek Pasar

Lanjutnya, serangan cacing kali ini betul-betul mengancam keselamatan ternak. Bahkan, Gunawan menaksir sudah puluhan ekor ternak sapi di desanya diserang cacing.

Ketika diserang parasite cacing, ternak dipastikan akan lemah hingga nafsu makan berkurang drastic.

“Kami tidak tahu asal muasal parasite cacing ini, yang jelas sudah banyak ternak terpapar. Kalau yang berumur dibawah setahun, kebanyakan mati. Tapi kalau diatas itu, masih ada yang bertahan, tapi tubuhnya sangat kurus,” katanya.

Senada disampaikan Sukiman (64) peternak lainnya, bahwa serangan cacing gelang terhadap sapi bali telah menyebabkan kebutaan permanen terhadap hewan ternak.

BACA JUGA:Penertiban APK Di Jalur Hijau, Bawaslu Surati Pemda Seluma

Ini karena kotoran mata ternak sapi semakin banyak tiap hari, hingga mata sapi tidak bisa lagi dibuka.

“Lama-lama, kalaupun sembuh sapi menjadi cacat dibagian mata. Kalau tidak, sapi bisa mati karena tidak mau makan dan minum,” jelasnya.

Untuk itu, dirinya berharap Dinas Pertanian (Distan) Bengkulu Selatan kembali melakukan peninjauan terhadap hewan ternak yang mengalami sakit tersebut.

Tag
Share