Pedagang Terjerat Rentenir, Pengelola PTM Kutau Gandeng Perbankan
Tampilan terkini Pasar Kutau Kabupaten Bengkulu Selatan-Rezan/Rasel-radarselatan.bacakoran.co
RadarSelatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Menyikapi banyaknya pedagang yang terjerat utang dengan rentenir. Pengelola Pasar Tradisional Modern (PTM) Kutau Bengkulu Selatan berencana menggandeng pihak perbankan sebagai mitra pedagang.
Adapun bank yang sudah siap menjadi mitra yakni Bank Syariah Indonesia (BSI) Cabang Manna.
Pengelola PTM Kutau, Tusani Mardin (45), hampir 450 pedagang PTM Kutau sudah ada kaitan dengan rentenir. Jika dibiarkan, khawatirnya putaran ekonomi melemah hingga berimbas pada macetnya penyediaan barang di tingkat pedagang.
BACA JUGA:Dana TPG Belum Masuk Kasda, Jadi Guru Harap Bersabar
BACA JUGA:Sosialisasi Pemilih Pemula, KPU Seluma Datangi Sekolah
“Nanti akan kami buat koperasi yang terafiliasi dengan BSI, seluruh pedagang di PTM akan masuk dalam status keanggotaan koperasi. Ini secepatnya kami laksanakan, dan insya allah tidak ada lagi hambatan,” ujarnya kepada Rasel, Rabu (2/10/2024).
Lanjut Tusani, bahwasannya faktor yang membuat para pedagang PTM Kutau banyak terjerat rentenir karena belum terbentuknya organisasi ikatan pada pedagang.
BACA JUGA:7 Wisata Paling Unik di Indonesia, Tidak Ada di Negara Lain, Benar Benar Mengagumkan, Ini Daftarnya
Sehingga saat pedagang membutuhkan tambahan modal untuk menambah barang, mereka kesulitan mendapatkan relasi di luar.
Selain itu, tidak adanya wadah perkumpulkan pedagang, juga membuat status mereka sulit diakui karena tidak adanya perwakilan secara formal.
“Ini sebenarnya sudah lama ingin kami pecahkan, makanya kami lakukan koordinasi dulu dengan seluruh pedagang. Alhamdulillah mereka sudah sepakat untuk itu, tinggal lagi nanti ada musyawarah besar pembentukan pengurus,” beber Tusani.
BACA JUGA: 12 Tempat Wisata Paling Menarik di Bali, Unik dan Indah Serta Mengandung nilai Budaya, Ini Daftarnya
BACA JUGA:Bukan Bali dan Papua, Ini Daerah Di Indonesia Paling Banyak Dikunjungi Turis Asing
Dengan adanya kerja sama pihak bank mitra, pengelolaan pasar juga semakin mudah. Bisa jadi ada inovasi di bidang transaksi keuangan antar pedagang dan pembeli yang lebih menjadi keamanan sektor uang. Sebab akhir-akhir ini para pedagang PTM Kutau banyak tertipu uang palsu (upal).
“Ini semua demi pembenahan, karena dengan umur Pasar Kutau yang tidak muda lagi, tentu harus dibarengi dengan perubahan struktur. Jika perlu pedagang itu siap transaksi online,” imbuh Tusani.
Di sisi lain,Tusani juga mengimbau para pedagang untuk tidak sesekali membuka lapak diluar gedung yang disediakan.
BACA JUGA:9 Fakta Mengejutkan Tentang Indonesia, Belum Banyak Diketahui, Ini Faktanya
BACA JUGA:10 Jembatan Paling Megagumkan Yang Dibangun China, Ada Yang Tak Masuk Akal
Ini agar komitmen yang dibentuk pengelola, pedagang dan pemerintah daerah tidak rusak. Selain itu, kerapian pedagang yang berjualan di dalam gedung pasar tentu akan menambah daya tarik pembeli.
“Kami juga akan menggandeng aparat keamanan demi ketertiban pedagang. Lapak di luar itu harus habis dan nantinya akan menjadi areal parker,” demikian Tusani.
(rzn)