Membahayakan, Lubang Menganga di Jembatan Desa Cinto Mandi Belum Juga Ditutup
BAHAYA: Kondisi Jembatan Air Selali di Desa Cinto Mandi Kecamatan PIno Raya yang sudah lama menganga dan membahayakan masyarakat-Rezan Okto Wesa-radarselatan.bacakoran.co
RadarSelatan.bacakoran.co, PINO RAYA - Akses menuju dua desa terpencil di wilayah Kecamatan Pino Raya Bengkulu Selatan (BS) yakni Desa Cinto Mandi dan Desa Telaga Dalam tak kunjung terselesaikan sepanjang tahun.
Bagaimana tidak, setelah sebelumnya akses jalan sepanjang 10 kilometer di dalam desa ini rusak parah dan sudah diperbaiki Pemprov Bengkulu pada 2023 lalu. Saat ini kembali muncul masalah fasilitas jembatan penghubung, yakni terdapat lubang besar menganga yang belakangan ini sudah banyak menelan korban.
BACA JUGA:Sekda Bengkulu Selatan Harapkan Revitalisasi Pemanfaatan Aset Daerah
BACA JUGA:Polisi Sulit Lacak Pemakai Narkoba di Bengkulu Selatan
Perangkat Desa Cinto Mandi Pera Istiana menyesalkan kondisi tersebut, dirinya menyebut sudah berulang kali kondisi jembatan itu disampaikan ke pemangku kebijakan. Namun belum ada respon.
Padahal jembatan Kecil Sungai Selali tersebut menjadi akses satu-satunya masyarakat setempat untuk keluar ataupun masuk dari wilayah luar.
BACA JUGA:Dilaporkan Selingkuh, Kades Air Teras Lepas Dari Jeratan Sanksi
BACA JUGA:Peluang Tambahan Penghasilan, Jumlah TPS Pilkada Kaur Dipastikan Bertambah
Pera yang merupakan putri asli Desa Cinto Mandi mengatakan tahu betul kondisi di daerah tersebut. Bahkan, pihaknya tidak lagi terkejut dengan situasi dengan serba keterbatasan, meski luapan aspirasi selalu disampaikan dengan pemangku kepentingan.
“Kami butuh perbaikan jembatan kecil Sungai Selali, ini sudah membahayakan masyarakat. Ini sudah lama terjadi dan sangat disayangkan apabila pemerintah tidak merespon,” ujarnya.
BACA JUGA:Pelabuhan Nusantara Dianggarkan di Seluma Rp24 Miliar
BACA JUGA:747 CASN Kaur Lulus Seleksi Administrasi
Dilanjutkan Pera, Desa Cinto Mandi dan Telaga Dalam menyimpan sejumlah potensi besar untuk menyokong peningkatan ekonomi daerah. Di antaranya hasil dari perkebunan kelapa sawit, pertanian padi hingga karet dan kakao.
Hanya saja, potensi itu berbanding terbalik dengan kondisi fasilitas umum yang disediakan oleh pemerintah.
BACA JUGA:Masjid Bukan Untuk Tempat Kegiatan Kampanye
BACA JUGA:TPI Pasar Bawah Resmi Diambil Alih Pemprov Bengkulu
“Kalau hal ini mau dibebankan semua dengan dana desa, kami yakin tidak akan cukup. Karena dana desa masih banyak dibutuhkan untuk kepentingan khusus masyarakat, sementara fasilitas seperti jembatan merupakan kewenangan pemerintah daerah,” imbuh Pera.
Maka itu, dirinya meminta pihak DPRD BS maupun Pemprov Bengkulu agar turun langsung ke Desa Cinto Mandi.
BACA JUGA:SAH! Pemilih di Pilkada Bengkulu Selatan 126.739 Jiwa