Brantas DBD, Fogging Terus Digencarkan
Ilustrasi DBD-Ist-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, BINTUHAN – Kasus demam berdarah dengue di kabupaten Kaur terus bertambah. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaur, sepanjang 2024 jumlah kasus DBD sudah lebih 100 kasus.
Data ini didapat dari 16 Puskesmas di Kaur. Artinya pasien yang dirawat di RSUD Kaur tidak tercatat, begitu juga dengan warga Kaur yang terjangkit DBD dan dirawat di rumah sakit luar Kabupaten Kaur.
BACA JUGA:Dukcapil Kaur Terbitkan 3.434 Akte Kematian
Untuk menekan penularan DBD, Dinas Kesehatan Kaur terus menggencarkan fogging. Tujuannya untuk membasmi nyamuk penular demam berdarah.
"Kami imbau kepada masyarakat yang mengalami gejala demam berkepanjangan dan memiliki ciri-ciri DBD untuk secepatnya melakukan pengobatan dan pemeriksaan ke Puskesmas atau faskes terdekat," ujar Kabid Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Menular (P2M) Dinkes Kaur H. Sapuan Ilyas, S.KM, M.AP kepada Rasel Minggu, 1 September 2024.
Dia menyebut, laporan dari puskesmas serangan DBD menyebar disejumlah daerah. Tentunya dalam hal ini perlu tindakan cepat bila ada serangan DBD.
BACA JUGA:Peluang Kerja PTPS, Gaji Rp 1,1 Juta, Dapat Jaminan Perlindungan Kerja
Pihaknya juga sudah menginstruksikan Puskesmas untuk terus meningkatkan kewaspadaan. "Faktor utama penyebab tingginya kasus DBD adalah cuaca yang tidak menentu," katanya.
Musim hujan menyebabkan banyak genangan air yang bisa menjadi wadah berkembang biak nyamuk penular DBD. "Kepada masyarakat kami imbau untuk membudayakan kebersihan di lingkungan," imbaunya.
Disebutkannya, sebagai upaya penanganan Dinkes terus melakukan fogging di beberapa lokasi yang terdeteksi terjadi kasus DBD.
BACA JUGA:Warem di Bengkulu Selatan Masih Eksis, Polisi Lakukan Tindakan Tegas
Ia menjamin alat dan bahan baku fogging tetap tersedia di Puskesmas tentunya tanpa biaya. Masyarakat juga diminta untuk menyampaikan kepada Dinkes bila ada keluarga yang dirawat dan diduga terjangkit DBD.
"Misalnya ada warga kaur yang langsung dibawa berobat keluar daerah tanpa melalui rujukan puskesmas terlebih dahulu, ini diharapkan juga dapat berkomunikasi dengan puskesmas sehingga dapat kita lakukan fogging disekitar tempat tinggal," tutupnya. (jul)