Fakta Baru Kasus Penganiayaan di Seluma, Pelaku Pembacokan dan Korban Masih Bersaudara
MEDIS: Korban penganiayaan di seluma saat mendapat perawatan tim medis-fauzan-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, SELUMA UTARA - Ternyata terduga pelaku pembacokan terhadap Mulyadi (53) dan anaknya Endi (31) warga Kelurahan Sembayat Kelurahan Seluma Timur, yakni Ardan warga Kelurahan Bunga Mas Kecamatan Seluma Timur masih memiliki hubungan persaudaraan.
Namun persaudaraan tersebut tidak mengurungkan keduanya untuk terlibat keributan yang diduga dipicu masalah tapal batas kebun kopi milik keduanya.
BACA JUGA:Kasus Penganiayaan Di Seluma Diduga Ribut Karena Masalah Batas Kebun
Hal ini dibenarkan oleh Lurah Puguk Kecamatan Seluma Utara, Amir Martono.
Amir mengatakan bahwa nenek Ardan dan nenek Mulyadi merupakan kakak beradik.
"Kalau kami menyebutnya masih satu puyang. Karena nenek mereka itu kakak beradik. Sehingga mereka masih bersaudara," ujar Lurah Puguk.
BACA JUGA:Satu Orang Terduga Pelaku Penganiayaan Di Seluma Masih Diburu, 2 Orang meninggal Dievakuasi Pagi Ini
Lebih lanjut, Amir mengatakan pihaknya sangat menyayangkan peristiwa berdarah yang terjadi di perkebunan yang masih masuk wilayah Kelurahan Puguk tersebut.
Karena seharusnya masalah itu bisa diselesaikan secara musyawarah terlebih dahulu.
"Seharusnya bisa disampaikan ke kelurahan untuk diselesaikan. Kami sangat menyayangkan peristiwa itu terjadi. Apalagi keduanya masih saudara dekat," ujar Amir.
BACA JUGA:Penagkapan Terduga Kasus Penganiayaan Di Seluma Tiga Orang Meninggal Dunia
Lebih lanjut, Amir mengatakan bahwa Ardan sendiri selama ini diketahui sering mengalami depresi.
Hal ini dari keterangan keluarga serta warga disekitar perkebunan.
"Kalau Ardan selama ini memang diketahui sering mengalami depresi. Mungkin ini bisa jadi pemicu juga, sehingga Ardan membacok Mulyadi bersama anaknya Endi yang mempunyai kebun bersebelahan," tegasnya.
Seperti diketahui, pada Kamis petang (1/8) terjadi keributan antara Ardan bersama anaknya RK dan JK dengan Mulyadi dan anaknya Endi.
BACA JUGA:Berkelahi di Kebun Kopi, Bapak dan Anak Warga Seluma Ini Terkapar Tak Berdaya
Akibatnya Mulyadi dan Endi mengalami luka bacokan serius dibeberapa bagian tubuhnya. Serta harus dirawat di RSUD Tais.
Kemudian saat polisi ingin menangkap Ardan dan kedua anaknya pada Jumat petang (2/8), Ardan justr melawan petugas menggunakan senjata tajam dan menyerang secara membabi buta.
Mengakibatkan satu anggota Polres Seluma Bripda Sony meninggal dunia dan satu polisi lagi terluka.
Sehingga aparat Polres Seluma terpaksa melumpuhkan Ardan dan anaknya RK hingga tewas. Sedangkan JK berhasil melarikan diri ke hutan. (rwf)