Abrasi Ancam Pemukiman Penduduk
ABRASI : Rumah penduduk terancam abrasi-Lisa Rosari-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, BENGKULU - Kanopi Hijau Indonesia, menyebut bahwa untuk wilayah Bengkulu laju abrasi rata rata per tahun sebesar 2 meter. Laju abrasi ini mengancam perumahan penduduk.
"Kita bisa menghitung jumlah unit rumah yang akan terancam hancur akibat abrasi," kata Manajer Sekolah Energi Bersih Kanopi Hijau Indonesia, Hosani.
BACA JUGA:Tindak Pidana Asusila Di Kaur Masih Tinggi, Tahun Ini 9 Perkara Ditangani
Data Kanopi Bengkulu, sebanyak 6 unit rumah warga hancur akibat abrasi pantai yang terjadi di Blok 1 Dusun 5 Desa Pekik Nyaring Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu dalam tempo 6 tahun terakhir.
Satu rumah hancur akibat abrasi pantai pada tahun 2019, 2 rumah hancur akibat abrasi terjadi pada tahun 2023, dan 3 rumah hancur akibat abrasi pada 6 Juni tahun 2024.
BACA JUGA:Rohidin Terima Rekomendasi Hanura, Perahu Sudah Lengkap
Sementara 15 rumah sudah terancam dan terkesan menunggu waktu saja. Selain di Pekik Nyaring, beberapa titik di pesisir Bengkulu juga mengalami abrasi seperti Pantai Abrasi Mukomuko, Pantai Ketahun, Pantai Lais, Pantai Desa Pondok Kelapa, Pantai Bengkulu Selatan dan juga Pantai Kaur.
"Kita melihat belum melihat upaya signifikan dari pemangku negara mengatasi laju abrasi yang telah menelan korban ini," katanya.
Pada sisi yang lain faktor-faktor penyebab perubahan iklim seperti pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batubara, pertambangan dan pengrusakan kawasan hutan masih terus terjadi.
BACA JUGA:Harga Minyak Kita Belum Naik, Jika Ada Pedagang Nakal Disanksi
"Atas dasar situasi ini, Sekolah Energi Bersih yang merupakan konsep dan peta jalan mencerdaskan berbasis fakta ini digelar " ujar Hosani. (cia)