811 Warga di Bengkulu Positif Menderita TBC

Ilustrasi TBC-istimewa-google

radarselatan.bacakoran.co, BENGKULU - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu mencatat sebanyak 811 warga Bengkulu positif menderita Tuberkulosis (TBC).
Data itu berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan masyarakat ke pusat layanan kesehatan di daerah ini.
Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinkes Provinsi Bengkulu, Ruslian, SKM, M.Si mengatakan, pasien TBC tersebut mendapatkan pengobatan gratis di puskesmas.

BACA JUGA:PENGUMUMAN! Ini 5 Desain Maskot Pilkada Bengkulu Selatan 2024 Terpilih

"Kita melakukan pemeriksaan itu dari kunjungan masyarakat yang bergejala TBC ke Puskesmas, dan sejauh ini yang positif sudah 811 kasus," kata Ruslian, Minggu (2/6).
Rizon mengatakan, Bengkulu memiliki target  untuk temuan kasus penyakit TBC mencapai 7.772 orang di wilayah Bengkulu. Target yang ditetapkan tersebut sebagai estimasi orang yang terkena penyakit TBC.

BACA JUGA:40 Calon Mahasiswa Beasiswa Sawit di Seluma Siap Ikut CAT

"Sampai dengan bulan April kemarin sudah ditemukan 3.737 orang terindikasi TBC," kata Ruslian.
Salah satu upaya percepatan penemuan kasus tersebut salah satunya dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan pemeriksaan, terutama bagi masyarakat penderita TBC ataupun memiliki gejala TBC.

BACA JUGA:Kredit Usaha Rakyat di Provinsi Bengkulu Tersalurkan Rp1,11 Triliun

Biasanya pasien yang sudah dinyatakan positif harus dilakukan investigasi kontak, terutama yang kontak dekat itu baik yang tinggal serumah termasuk kontak tetangga.
"Ini untuk melacak kasus agar tidak terjadi penularan yang lebih luas lagi," ujarnya.

BACA JUGA:Cara Membuat Pupuk NPK Mutiara Cair, Nyaris Tanpa Modal, Ini Berbahan Dasarnya

Pencegahan penyakit TBC bisa dilakukan dengan pengobatan rutin. Bagi masyarakat Bengkulu yang memiliki gejala TBC seperti batuk lebih dari dua minggu, tidak memiliki nafsu makan, demam dan berkeringat di malam hari tanpa melakukan aktivitas, hingga ada penurunan berat badan, dapat segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.

BACA JUGA:HWDI Bengkulu Dorong Perda Tentang Perlindungan Disabilitas Segera Disahkan

"Pemeriksaan bisa dilakukan di puskesmas atau klinik. Nanti dokter bisa merujuk ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan," pungkas Ruslian.

(cia)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan