Konflik Perkebunan Sawit di Kaur Memanas, 3 April Lahan Koperasi Ditutup
Ilustrasi-Istimewa-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, NASAL - Konflik yang terjadi antara petani plasma Graha Mitra Selaras (GMS) dengan PT. Ciptamas Bumi Selaras (CBS) atau Kuwala Gunung Sejahtera (KGS), terus berlanjut.
Melalui kuasa hukumnya, GMS menegaskan akan menutup akses masuk jalan menuju pabrik pengolahan minyak kelapa sawit milik KGS.
BACA JUGA:Bengkulu Siapkan 121 Armada Mudik Lebaran 2024
Kepastian penutupan itu sesuai surat nomor 008/SS.S/III/2024. Selain bakal memblokir jalan, juga akan dilakukan pemanenan hasil kebun plasma sendiri.
BACA JUGA:DPRD Provinsi Bengkulu Pastikan Pembangunan Tol Berlanjut
"Pada hari Rabu tanggal 3 April 2024, Pukul: 08:00 WIB akan dilakukan Penutupan Jalan Menuju Pabrik di atas Tanah Milik Koperasi/PLASMA, dan melakukan Pemanenan buah sawit kebun milik Koperasi/PLASMA," begitu isi surat yang dikeluarkan Kuasa Hukum GSM Sopyan Siregar, SH, M.Kn.
BACA JUGA:Jelang Lebaran, Masyarakat Jangan Takut BBM Langka
Penutupan sendiri akan dilaksanakan sampai sampai ada solusi dari permasalahan klien mereka. Sopyan menyebut hal itu dilakukan untuk menyelamatkan aset tanah milik Koperasi seluas 620 hektar yang saat ini Sertifikat Hak Milik (SHM) menjadi Jaminan pada Bank BRI AGRO/Bank Raya Jakarta.
BACA JUGA:Tukar Guling Lahan di Seluma Bakal Seret Tersangka, Siapa?
Konflik antara petani plasma dengan pihak KGS ini terjadi sejak beberapa bulan lalu. Para petani plasma yang tergabung dalam KGS merasa pembayaran bagi hasil lahan plasma tidak sesuai kesepakatan.
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Gelontorkan Dana Hibah Rp6,1 Miliar
Selain itu angsuran kredit pada bank juga tak kunjung dibayarkan. Padahal di saat manajemen perkebunan kelapa sawit itu belum berpindah tangan, tidak pernah mengalami masalah. (jul)