Anak Terjerat Asusila, Salah Siapa?
Kapolres BS, AKBP Florentus Situnkir, SIK-IST-radarselatan.bacakoran.co
KOTA MANNA - Belakangan ini masyarakat Bengkulu Selatan dihebohkan dengan kasus asusila atau pencabulan yang melibatkan anak di bawah umur. Ada yang menjadi korban, ada juga yang menjadi pelaku.
Kasus pencabulan siswi salah satu SMAN oleh oknum guru menggemparkan dunia pendidikan. Guru yang seharusnya mencerahkan masa depan murid, justru melakukan hal sebaliknya. Kemudian ada juga remaja perempuan yang video tanpa busananya viral di media sosial. Ia juga mengaku dicabuli oleh beberapa lelaki teman dekatnya.
Kapolres BS, AKBP Florentus Situngkir, SIK melalui Kasat Reskrim, Iptu Susilo, MH mengatakan, anak terjerat asusila disebabkan banyak faktor. Untuk mencegah hal tersebut, tentu perlu peran semua pihak, khususnya orang terdekat, yakni orang tua.
“Anak yang sudah menginjak remaja tetap memerlukan bimbingan dan pengawasan orang tua. Tujuannya adalah untuk mencegah agar mereka tidak terjerumus ke jalan yang salah. Misalnya saja kasus asusila yang sering dialami anak,” ujar Kasat Reskrim.
Kasat Reskrim mengajak, semua pihak untuk ikut berperan mencegah agar tidak ada lagi anak yang terjerat asusila. Anak harus diberi pemahaman tentang hal-hal yang bisa menjadi ancaman bagi diri mereka, sehingga anak tiidak terjerat ke dunia yang salah.
“Perlu ada upaya semuanya, yakni orang tua, pemda, tokoh agama, tokoh adat. Bersinergi memberi wawasan kepada anak soal apa yang bisa menjadi ancaman. Jangan sampai anak dibiarkan berlarut ke lingkungan yang salah, hingga itu bisa merusak masa depan mereka,” saran Kasat Reskrim. (yoh)