Bubblegum Alley, Destinasi Wisata Unik Mendunia, Berikut 5 Fakta Menariknya

Salah satu destinasi wisata unik di dunia-istimewa-radarselatan.bacakorang.co

RadarSelatan.bacakoran.co - Di tengah hiruk-pikuk kota kecil San Luis Obispo, California, terdapat sebuah gang sempit yang menjelma menjadi daya tarik wisata paling unik dan tak biasa di Amerika Serikat. 

Tempat ini dikenal sebagai Bubblegum Alley, sebuah lorong sepanjang 21 meter yang dindingnya dipenuhi ribuan hingga jutaan permen karet bekas yang ditempelkan oleh pengunjung dari seluruh dunia.

BACA JUGA:Air Terjun Tiga Tingkat, Potensi Wisata Alam Mempesona di Bengkulu Selatan

Asal mula Bubblegum Alley masih diperdebatkan, namun catatan menyebutkan bahwa tradisi menempelkan permen karet dimulai sekitar tahun 1950-an oleh para pelajar setempat. 

Sejak saat itu, kebiasaan ini menjadi semacam “ritual” yang terus berlanjut.

Dua dinding gang sepanjang 21 meter dan setinggi 4,5 meter ini kini menjadi “kanvas raksasa” bagi para pengunjung untuk mengekspresikan diri melalui permen karet berwarna-warni.

BACA JUGA:Fokus Jaga Alam dan Wisata, Kadispar Ingatkan Warga Tak Rambah Hutan

Meski sempat mendapat kritik karena dianggap menjijikkan dan tidak higienis, Bubblegum Alley tetap bertahan dan justru menjadi simbol kreativitas, kenangan, hingga bentuk seni jalanan yang otentik.

Gang ini kerap dijadikan latar belakang foto bagi wisatawan, bahkan muncul dalam beberapa acara TV dan artikel perjalanan populer. 

Banyak juga yang menulis inisial, membuat bentuk hati, atau pesan khusus dengan permen karet mereka.

Pemerintah kota dan masyarakat setempat kini mendukung keberadaan Bubblegum Alley sebagai ikon budaya lokal yang menarik ribuan wisatawan setiap tahunnya.

BACA JUGA:Pulau Mandeh, Raja Ampatnya Sumatera Sarat, Surga Bahari Yang Mulai Dikenal Wisatawan Mancanegara

Meskipun terdengar jorok bagi sebagian orang, nyatanya Bubblegum Alley menawarkan pengalaman yang benar-benar berbeda. 

Warna-warni permen karet menciptakan pemandangan unik yang memadukan seni spontanitas, kenangan kolektif, dan budaya urban. Lorong ini menjadi ruang interaksi, ekspresi, bahkan bentuk perlawanan terhadap norma keindahan tradisional. (**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan