Mensyukuri Nikmat Kemerdekaan dengan Hikmah

Mensyukuri Nikmat Kemerdekaan dengan Hikmah-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

Kita perlu menyadari bahwa generasi kita yang hidup saat ini sebagian besar merupakan generasi yang tidak merasakan secara langsung bagaimana pedihnya perjuangan untuk merebut kemerdekaan. Kita adalah generasi yang tinggal meneruskan melalui karya-karya positif untuk mengisi kemerdekaan. 

Karunia kemerdekaan yang diperjuangkan dengan tetes darah dan nyawa para pejuang adalah sebuah warisan yang wajib kita pertahankan. Jangan sampai warisan agung kemerdekaan ini hilang karena ulah kita sendiri yang tak tahu bersyukur dan berterimakasih.

“(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.” (QS Ibrahim: 7).

Oleh karena itu, di antara cara bersyukur atas anugerah kemerdekaan ini adalah dengan menghargai, mempelajari, dan mengambil hikmah sejarah perjuangan para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raga untuk kemerdekaan yang sekarang kita nikmati ini. 

Hal ini bisa dilakukan dengan membaca berbagai literatur-literatur sejarah dan juga bersilaturahim kepada orang-orang tua yang masih hidup, yang mengalami secara langsung masa perjuangan kemerdekaan.

Selain itu, kita bisa meningkatkan rasa syukur dengan melakukan ziarah ke makam orang tua dan para pejuang yang telah wafat dan mendoakan agar segala amal ibadah dan perjuangannya diterima Allah swt.

Rasulullah bersabda: “Siapa saja yang mendoakan saudaranya secara ghaib, malaikat yang diutus untuknya mengaminkan doanya, ‘Amin, untukmu pun demikian.’’ (HR Muslim).

Selain dengan tidak melupakan sejarah kemerdekaan, untuk memotivasi kita lebih baik ke depan, kita bisa bersyukur atas karunia kemerdekaan ini melalui komitmen mengisinya dengan hal-hal yang positif sesuai dengan posisi dan profesi masing-masing. 

Mengisi kemerdekaan bukan hanya menjadi tugas pemerintah saja. Kita sebagai warga negara yang baik juga berkewajiban mengisi kemerdekaan dengan kemampuan dan potensi yang kita miliki.

Para petani mengisi kemerdekaan dengan terus berjuang di bidang pertanian sehingga mampu memperkuat ketahanan pangan. Para guru dengan terus mendidik para pelajar untuk menjadi insan berbudi pekerti luhur yang mampu meneruskan tongkat estafet kepemimpinan bangsa.

Para pelajar dengan terus mencari ilmu sebagai bekal untuk menghadapi masa depan yang penuh dengan tantangan. Dan profesi-profesi lainnya harus mampu memberi sumbangsih positif untuk mengisi kemerdekaan sehingga Indonesia akan berubah ke arah yang lebih baik lagi.

“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka”. (QS Ar-Ra’du: 11).

Perbedaan keragaman profesi dan status terlebih kebhinekaan dalam suku, bahasa, dan agama di Indonesia ini tidak boleh menjadi penghalang untuk mengisi kemerdekaan.

Justru sebaliknya, perbedaan yang ada ini adalah karunia dari Allah dan sebuah potensi besar yang bisa menjadi sumbangsih dalam melanjutkan dan merawat kemerdekaan. Oleh karena itu kebersamaan, persatuan, dan kesatuan harus dikedepankan dan meninggalkan perpecahan.

Allah berfirman: “Berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, janganlah bercerai berai,” (QS Al-Imran: 103).

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan