Pemkab Bengkulu Selatan Hadirkan Kerajinan Lokal Di Festival Tabut

STAND : Wakil Bupati Bengkulu Selatan, Yavri Sudianto saat mengunjungi stand di Festival Tabut 2025-wawan-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co - KOTA MANNA, Untuk memperkenalkan kerajinan lokal, Pemkab Bengkulu memaerkan berbagai jenis kerajinan tangan lokal karya masyarakat Bengkulu Selatan di Festival Tabut 2025. Jenis barang yang dipajang diantaranya batik, produk olahan UMKM dan kerajinan tangan.
Wakil Bupati (Wabup) Bengkulu Selatan, Yevri Sudianto menyempatkan diri menghadiri stand Pemda Bengkulu Selatan sebagai bentuk support, cinta, tanggung jawab, dan kebanggaan atas jati diri masyarakatnya.
BACA JUGA:Warga Diminta Sadar Pentingnya Administrasi Kependudukan
Stand Pemkab Bengkulu Selatan yang dihias dengan ornamen berwarna merah dengan unsur adat yang kuat. Stand ini bukan sekadar tempat pameran, ia adalah miniatur dari sebuah kabupaten yang sarat potensi, sejarah, dan cita rasa lokal kedaerahan.
Wabup, Yevri Sudianto tampak menyusuri tiap sudut stand dengan penuh antusias dengan sarung dan peci yang menambah suasana budaya dan adat terasa kuat.
BACA JUGA:DPRD Jadwalkan Rapat Dengar Pendapat Dengan Tenaga Honorer
Ia berbincang hangat dengan pihak Dinas Pariwisata Bengkulu Selatan dan penjaga stand, memegang langsung produk olahan masyarakat lokal, dan tak lupa menyampaikan pesan kebanggaan yang kuat kepada seluruh pengunjung.
“Kita tak hanya memamerkan dan menjual produk atau karya, tapi kita sedang menunjukkan siapa kita. Melestarikan budaya bukan tugas segelintir orang, tapi panggilan bersama.
Saya mengajak seluruh masyarakat, terutama generasi muda Bengkulu Selatan untuk bangga dengan apa yang kita miliki,” ujar Yevri.
BACA JUGA:Aplikasi IDAMAN, Memudahkan Pendataan Perumahan
Festival Tabut 2025 bukan hanya momen hiburan, tapi sekaligus ruang refleksi bagi masyarakat Bengkulu akan akar budaya dan nilai-nilai luhur yang diwariskan.
Bengkulu Selatan hadir dengan warna tersendiri, bukan karena banyaknya materi, tapi karena kekuatan rasa yang dibawa dari kampung-kampung, dari tangan-tangan pengrajin, dan dari cerita-cerita lama yang tak lekang oleh zaman.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bengkulu Selatan, Rendra Febrianto, menambahkan bahwa partisipasi dalam tabut bukan hanya soal eksistensi, tapi juga bentuk penghormatan terhadap para pendahulu yang telah menjaga warisan budaya.
BACA JUGA:Meski Transportasi Belum Lancar, Stok BBM di Pulau Enggano Aman