Atasi Inflasi Daerah, Perlu Sinergi Semua Pihak

RAPAT : Sekda Bengkulu Selatan, Sukarni saat memimpin rapat terkait penanganan inflasi di daerah-wawan-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co - KOTA MANNA, Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Selatan melalui Bagian Ekonomi dan Pembangunan Setkab Bengkulu Selatan mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) tingkat pimpinan High Level Meeting (HLM)
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Tahun Anggaran 2025, yang dilaksanakan di ruang rapat Sekretaiat Daerah Pemkab Bengkulu Selatan, kemarin (10/6/2025).
Kegiatan tersebut dipimpin dan dibuka Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bengkulu Selatan, Sukarni, M.Si dan dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bengkulu.
Rapat koordinasi tersebut dalam rangka pengendalian inflasi daerah menjaga stabilitas harga, ketersediaan barang kebutuhan pokok di Bengkulu Selatan, serta evaluasi kegiatan dipertengahan tahun.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bengkulu Selatan, Sukarni, M.Si, menyampaikan bahwa kegiatan ini untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi semua pihak yang terlibat dan memutuskan langkah strategis pengendalian inflasi daerah.
Ia juga menyampaikan pentingnya sinergi yang baik dan kerja sama semua pihak yang terlibat dalam pengendalian inflasi.
"Sesuai amanat Pak Mendagri, bahwa inflasi adalah tanggung jawab kita bersama, untuk itu mari kita jaga. Perkuat etalase pengendalian inflasi, terutama bahan-bahan pokok yang berpotensi inflasi, seperti beras, bawang, tomat, cabai, telur dan lainnya,” pungkas Sukarni.
BACA JUGA:Puluhan Penyuluh Agama Diajari Ngonten di Medsos
Dikatakan Sukarni, rapat koordinasi penanganan inflasi daerah ini dilakukan secara rutin dengan melibatkan semua pihak.
Hal ini agar mengantisipasi terjadinya inflasi baik momentum menghadapi maupun pasca hari besar keagamaan, hari besar nasional lainnya.
BACA JUGA:Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di Seluma Ditargetkan Segera Rampung
“Inflasi bisa terjadi kapan saja, karena itu pemerintah daerah harus bisa mengantisipasi sebelum harga-harga naik, dan kebutuhan meningkat terutama bahan pokok, sementara daya beli masyarakat berkurang,” pungkasnya. (one)