Kecanduan Gadget Bisa Rusak Daya Ingat Anak, Kadispora Bengkulu Selatan Berikan Solusi!
Kadispora Bengkulu Selatan Rispin Junaidi-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
RadarSelatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Kejadian gadget atau handphone pintar tak hanya menjadi momok bagi orang dewasa. Namun juga memberikan ancaman serius terhadap anak yang tidak bisa dikontrol oleh orang tuanya.
Seperti halnya anak yang kecanduan gadget, dampaknya bisa fatal hingga merusak daya ingat anak dalam jangka panjang.
Kadispora Bengkulu Selatan Rispin Junaidi, M.Pd meminta para orang tua dan guru agar lebih ketat mengawasi anak dalam bermain gadget.
BACA JUGA:Cegah Anak Obesitas, Penerapan Olahraga Fisik Harus Teratur
BACA JUGA:Jalur Prestasi Masuk Sekolah Dasar Masih Fleksibel
Dirinya menegaskan bahwa guru dan orang tua harus memberikan aktifitas pembanding agar kecanduan gadget pada anak bisa teratasi.
Adapun aktivitas pembimbing yang ia maksud mulai dari memperkenalkan permainan tradisional, kegiatan bermain berkelompok, hingga membuat kerajinan tangan sederhana dari anyaman bambu dan pelepah pinang.
BACA JUGA:PPPK Diingkatkan Terus Berkarya Membangun Daerah
BACA JUGA:Disdukcapil Bengkulu Selatan Optimalkan Pelayanan Melati Kacerling
"Ancaman kecanduan gadget itu nyata, karena banyak anak yang tidak pandai bersosialisasi dan ingatan yang terganggu akibat kecanduan gadget. Oleh karena itu, orang tua dan guru agar coba maksimalkan pengenalan permainan tradisional. Sehingga aktifitas bermain gadget bisa teralihkan," ujar Rispin.
Lanjut Rispin, kadar optimal bermain gadget untuk anak yakni tidak boleh lebih dari 2 jam per hari. Dengan jumlah waktu tersebut, dia menilai masih di ambang batas kewajaran.
BACA JUGA:Pasca Idul Adha, Pemilik Ternak Diimbau Lakukan Hal Ini
BACA JUGA:Spesifikasi Lengkap Honda Revo Fit 2025, Motor Bebek Irit Cocok untuk Pelajar dan Pengusaha UMKM
"Belum lagi kalau sampai anak kecanduan game online, itu bisa lebih bahaya lagi. Karena dampaknya dua kali lipat dari hanya kecanduan gadget," jelas Rispin.
Sejauh ini kata Rispin, pihaknya telah mengenallan sejumlah permainan tradisional kepada siswa sekolah. Baik itu melalui organisasi KPOTI maupun pegiat olahraga tradisional.
BACA JUGA:Mitsubishi Pajero Sport 2025, Mobil Sport Tangguh dan Mewah, Ini Speifikasinya
"Kami ingin, kedepan agar pola aktifitas anak muda itu seimbang. Teknologi tetap diikuti, namun aktifitas sehat berupa permainan tradisional tetap dilestarikan juga," pungkasnya.
(rzn)