Renault Kwid, Mobil Murah, Desain Menarik, Hemat BBM, Tapi Kurang Diminati, Ternyata Ini Penyebabnya
Tampilan Renalut Kwid mobil harga murah desain menarik dan pemakaian BBM irit namun kurang diminati di Indonesia-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
RadarSelatan.bacakoran.co - Renault berupaya bangkit dengan mobil yang kompak bernama Renalut Kwid. Mobil ini diproduksi di India.
Desainnya menarik dan fungsional, hemat bahan bakar dan harga murah tidak sampai Rp200 jutaan.
Mobil ini dipersiapkan untuk bersaing dengan para rival tangguh seperti Suzuki Ignis, Daihatsu Ayla, Honda Brio, dan Toyota Agya.
BACA JUGA:Wow, Mobil Listrik Asal Tiongkok Rajai Penjualan Pasar EV Indonesia April 2025, Sebulan Laku Segini
Namun sayang sejauh ini nama Renalut Kwid kurang terdengar, sehingga muncul anggapan jika mobil ini kurang diminati konsumen.
Lantas apa saja yang menyebabkan mobil ini kurang bergema gaungnya di pasaran, ini penyebabnya.
Pertama Renalut Kwid kurang konsisten di pasar Indonesia, Renault adalah salah satu merek yang kehadirannya naik-turun di Indonesia.
Hal ini membuat banyak calon pembeli ragu untuk memilih mobil ini, karena khawatir dengan layanan purna jual dan keberlanjutan dukungan dari pabrikan.
BACA JUGA:Toyota Haiace Mini bus dan Isuzu Elf Mikrobus, Dua Raja Mobil Komersil, Manakah Sang Juara Sejati?
Hanya konsumen yang benar-benar paham dan siap mengambil risiko yang biasanya berani meminangnya.
Penyebab yang kedua transmisi AMT kurang familiar. Renault Kwid menggunakan transmisi AMT (Automated Manual Transmission), berbeda dengan para rivalnya yang sudah mengusung transmisi otomatis konvensional bahkan CVT.
Sistem AMT pada dasarnya adalah transmisi manual yang dikendalikan oleh aktuator otomatis—bisa terasa kurang halus, terutama di kemacetan.
BACA JUGA:Toyota Innova Crysta 2025, Rajanya MPV Tiga Baris Bangkit, Mobil Paling Nyaman Untuk Keluarga
Jika dibandingkan langsung dengan CVT milik Brio atau Ignis, kenyamanan dan respons AMT ini jelas masih kalah.
Penyebab yang ketiga fitur masih biasa biasa saja, salah satunya adalah pengaturan AC masih manual.
Walaupun Renault Kwid sudah dilengkapi dengan head unit layar sentuh, pengaturan AC-nya masih menggunakan kenop putar manual seperti mobil-mobil awal 2000-an.
BACA JUGA:Cherry Tigo 8 CSH, Mobil Canggih, Desain Keren, Ada Diskon Harga, Bikin Innova Zenix dan Honda CR-V Cemberut
Sementara para kompetitornya di segmen LCGC sudah mulai beralih ke sistem pengaturan AC digital, yang terasa lebih modern dan praktis digunakan.
Penyebab selanjutnya adalah suku cadang masih sulit ditemukan. Masalah terbesar bagi pemilik Renault Kwid adalah ketersediaan sparepart.
Jika mencari suku cadang untuk mobil Jepang seperti Ayla atau Agya, sangat mudah ditemukan di marketplace atau bengkel umum.
BACA JUGA:Nissan Livina, Mobil Bagus, Tangguh dan Ruang Kabin Lega, Tapi Kurang Diminati, Ternyata Ini Penyebabnya
Namun, untuk Renault Kwid, ketersediaannya masih sangat terbatas dan bisa jadi menyulitkan.
Penyabab terakhir adalah harga jual kembali yang rendah. Salah satu hal yang membuat calon pembeli berpikir dua kali adalah harga jual bekas Renault Kwid yang terbilang anjlok di pasaran.
Jika dibandingkan dengan mobil-mobil Jepang, nilai depresiasi Renault Kwid jauh lebih besar. Untuk yang mempertimbangkan nilai investasi dalam jangka panjang, hal ini tentu menjadi catatan penting. (**)