Pengangguran Terbuka Banyak di Kota, Penyebabnya?
Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Win Rizal -IST-radarselatan.bacakoran.co
BENGKULU - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mendata Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Bumi Raflesia kebanyakan berada di perkotaan. Lalu apa penyebabnya?
BPS mencatat TPT Agustus 2023 mencapai 3,42 persen. Angka ini turun 0,17 persen dibandingkan Agustus 2022.
Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Win Rizal mengatakan angka ini relatif terkecil di Sumatera, apalagi dibanding angka nasional. "TPT kita 3,42 persen. Kita termasuk yang terkecil di Sumatera. Hal ini berarti dari 100 orang angkatan kerja, terdapat sekitar tiga orang pengangguran," ujar Win Rizal dalam keterangannya kepada wartawan, kemarin.
Apabila dilihat menurut daerah tempat tinggal, TPT perkotaan sebesar 4,62 persen, jauh lebih tinggi dari TPT di daerah perdesaan yang hanya 2,78 persen. Win Rizal menjelaskan, tingginya TPT di perkotaan disebabkan daya tawar perkotaan yang lebih tinggi daripada pedesaan.
Artinya masyarakat yang datang dari desa ke kota menginginkan pekerjaan yang disesuaikan dengan tingkat pendidikan. "Kalau di kota, mereka menunggu sampai pekerjaan sesuai dengan basis pendidikannya. Berbeda dengan di desa yang melakukan pekerjaan apapun,” kata Win Rizal.
Win Rizal berharap hal ini menjadi perhatian pemerintah daerah. Bagaimana meningkatkan kualitas pekerjaan di level pedesaan, harus ditangani secara maksimal. Meskipun TPT rendah di tingkat desa, namun angka kemiskinan di pedesaan masih lebih tinggi dari perkotaan.
"Kalau di desa, apapun dikerjakan yang penting kerja. Jadi kualitas pekerjaan di sini (desa) terbilang rendah," ungkap Win Rizal.
Sementara itu, penduduk yang bekerja sebanyak 1.069.615 orang, naik 32.119 orang dari Agustus 2022. Pada Agustus 2023, penduduk yang bekerja pada kegiatan informal sebanyak 724.859 orang (67,77 persen). Sedangkan yang bekerja pada kegiatan formal sebanyak 344.756 orang (32,23 persen). Dibandingkan Agustus 2022, persentase penduduk bekerja pada kegiatan formal mengalami penurunan sebesar 0,23 persen. (cia)