Melihat Tradisi Ngaben Umat Hindu di Seluma

NGABEN: Prosesi Ngaben yang dilaksanakan di Desa Kungkai Baru Kecamatan Air Periukan-FAUZAN-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, TAIS - Upacara Ngaben, sebuah tradisi sakral yang telah lama dijaga oleh umat Hindu Bali, kembali dilaksanakan di Desa Kungkai Baru, Seluma pada Hari Minggu (6/4).
Masyarakat Kungkai Baru menggelar upacara ini sebagai penghormatan terakhir kepada anggota keluarga yang telah meninggal dunia.
BACA JUGA:Pembayaran Honor PTT Nakes 2024 di Seluma Menunggu DBH Pemprov Bengkulu
Upacara Ngaben dimulai dengan serangkaian prosesi yang penuh makna. Sayangnya, prosesi awal tidak didokumentasikan, sehingga hanya prosesi Nerpana, upacara persembahan sesajen kepada jiwa yang meninggal dan Ngeseng Sawa, pembakaran jenazah serta Ngayut serta penghanyutan abu ke laut yang dapat diabadikan.
Proses Ngayut, ini memiliki makna mendalam sebagai simbol kembalinya roh ke alam bebas.
Ida Pedanda Gede Rayi Putra, rohaniwan umat Hindu di Seluma, berharap agar tradisi Ngaben ini mendapatkan dukungan dari pemerintah, agar dapat menjadi daya tarik tersendiri, seperti yang sudah dilakukan di Bali.
BACA JUGA:Alat Berat Yang Mengeruk Alur Pulau Baai Akan Ditambah
Dengan demikian, tradisi ini dapat menarik wisatawan dari luar daerah dan turut melestarikan warisan budaya.
"Tradisi Ngaben ini sangat penting untuk dijaga. Kami berharap pemerintah dapat mendukungnya agar menjadi daya tarik wisata budaya, sehingga bisa menarik wisatawan dari luar daerah," ujar Ida Pedanda Gede.
Proses upacara Ngaben tentu memerlukan biaya yang disesuaikan dengan kemampuan masing-masing keluarga.
I Wayan Katon, salah satu anggota keluarga yang melaksanakan upacara, mengungkapkan bahwa biaya prosesi Ngaben tergantung pada kategori upacara yang dipilih. Terdapat tiga kategori upacara, yaitu Utama, Madya, dan Nisti.
Pada kesempatan ini, upacara yang dilaksanakan adalah kategori Nisti, yang lebih sederhana dan hanya berlangsung dalam sehari. Meskipun sederhana, prosesi ini tetap mempertahankan kesakralan setiap tahapannya.
BACA JUGA:Zakat Fitrah Ramadan 1446 Hijriah di Kabupaten Kaur Capai Rp1,6 Miliar
"Upacara Ngaben memerlukan biaya yang disesuaikan dengan kemampuan masing-masing keluarga. Kami memilih kategori Nisti yang lebih sederhana, namun tetap menjaga kesakralan setiap prosesinya," ujar I Wayan Katon.