Padi Unggul Terbaru dengan Potensi Hasil Tinggi, Cocok Dikembangkan di Sumatera

Padi unggul terbaru yang cocok di kembangkan di sumatera ditanam dengan sistem legowo-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

RadarSelatan.bacakoran.co - Belakangan ini ada salah satu varietas padi unggul terbaru dengan produksi tinggi. Padi tersebut bernama padi Cibesi.

Padi ini merupakan varietas unggul terbaru hasil persilangan antara padi Cwung dan Jerang Thailand pada tahun 2023.

Varietas ini tergolong baru, baru masuk musim tanam ke-5 atau ke-6.

Awalnya, penyerbukan dilakukan di tiga tempat, sehingga ada sedikit perbedaan bentuk dan ukuran.

BACA JUGA:Viral Padi Pelunas Utang, CBD 08 Padi Unggul Ketan Putih, Tahan Hama dan Potensi Hasil Tinggi

Namun, pada musim tanam terakhir, penyerbukan di satu lokasi, sehingga hasilnya lebih seragam dalam bentuk, panjang malai, dan bobot bulir.

Padi ini sudah diujitanam di Lampung dan hasilnya sangat memuaskan. Berdasarkan hasil uji tanam di Lampung tersebut menunjukkan jika padi ini sangat cocok dikembangkan di pulau Sumatera.

Padi ini memiliki umur pendek, setelah berumur 85 HST padi sudah bisa dipanen. Padi ini memiliki ketinggian keseluruhan sekitar 100 cm.

Panjang malai antara 25–27 cm, jumlah bulir per malai 170–249 bulir, bobot 1.000 bulir di atas 30 gram (lebih berat dibanding Inpari 32 yang 30,7 gram)

BACA JUGA:5 Padi Unggul Hasil Luar Biasa, Rekomendasi Untuk Musim tanam Ke Dua Tahun 2025

Anakan produktif 35–50 per rumpun, malai keluar hampir 85% dalam rumpun produktif.

Rata-rata produksi di lapangan 9 ton per hektar, Potensi maksimal bisa mencapai 11–13 ton per hektar (dengan perawatan optimal).

Kebanyakan petani di pulau jawa bisa mendapatkan hasil di atas 9,5 ton per hektar.

Tekstur nasi pulen, putih bersih, dan sangat enak. Bentuk bulir premium & glowing, sangat disukai tengkulak dan memiliki grade A+
Keunggulan Padi Cibesi.

BACA JUGA:5 Jenis Padi Anakan Banyak, Hasil Melimpah, Perawatan Mudah

Padi ini tahan terhadap penyakit Wereng, penggerek batang, dan kresek. Tahan rebah, terutama jika pengelolaan air dilakukan dengan baik.

Padi ini tumbuh seragam, baik dari tinggi batang, bentuk malai, hingga ukuran bulir, perawatan lebih mudah, bisa menggunakan metode semi-organik untuk menghemat pupuk kimia hingga 50%.

Pengisian bulir sangat cepat, dalam 10 hari sudah hampir penuh, dapat ditanam di berbagai kondisi, termasuk lahan rawa yang tergenang
Kekurangan Padi Cibesi.

BACA JUGA:3 Padi Unggul Yang Berjaya Tahun 2024, Bagaimana Nasibnya Sekarang?

Namun padi ini juga memiliki kelemahan, diantaranya butuh banyak air di fase vegetatif (usia 7–40 HST). Padi ini sangat menyukai air, sehingga perlu genangan air stabil selama fase ini.

Rentan terhadap jamur potong leher saat musim hujan – perlu pencegahan dengan fungisida berbasis bahan aktif yang tepat.

Menarik perhatian burung, terutama saat masa pengisian bulir. Namun, ini bisa diatasi dengan mengurangi genangan air saat padi mulai menguning. (**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan