Manusia Salah Satu Pemicu Terjadinya Kerusakan Lingkungan
kepala DLHK Bengkulu Selatan, Haroni-Istimewa-radarselatan.bacakoran.co
RadarSelatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Kepala DLHK Bengkulu Selatan, Haroni SP mengatakan, belakangan ini isu kerusakan lingkungan sering menyeruak. Namun perlu diingat banyak factor yang bisa menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan, salah satu adalah manusia sendiri.
Seperti halnya kegiatan pembakaran sampah, pembakaran lahan, asap kendaraan bermotor, kegiatan industri, pembuangan limbah ke laut dan sungai, penebangan hutan secara liar, pengambilan sumber daya alam secara berlebihan, pembakaran bahan bakar fosil, membuang sampah sembarangan dan aktifitas lainnya.
BACA JUGA:Selama Ramadan, Terjadi Perubahan Jam Kerja dan Seragam ASN Seluma
BACA JUGA:Polisi Imbau Orang Tua Tidak Bebaskan Anak Bawa Kendaraan di Jalan Raya
“Kerusakan lingkung dapat dipicu oleh ulah manusia namun manusia tidak mampu mencegah terjadinya kerusakan,” kata Haroni.
Dikatakan Haroni, peristiwa alam yang dapat mempengaruhi kerusakan lingkungan, seperti disebutkan letusan gunung berapi, gempa bumi, tanah longsor, banjir, badai dan angin topan, kemarau panjang, dan tsunami.
BACA JUGA:Pertamina Bantah Isu Pertamax Oplosan, Klarifikasi Terkait Dugaan Korupsi
BACA JUGA:Honda Ridgeline 2025, Mobil Tangguh dan Terbaik di Kelasnya
“Dampak kerusakan lingkungan, yakni pemanasan global, perubahan ekosistem, cuaca ekstrem, kenaikan permukaan air laaut, terhambatnya aliran sungai sehingga terjadi banjir, terganggunya ekosistem di area sungai, banyak ikan yang mati, penurunan kualitas air,” beber Haroni.
BACA JUGA:Jadwal Lengkap MotoGP 2025, Marc Marquez Berpeluang Cetak Rekor
BACA JUGA:Mobil Toyota Hilux GR Sport Terbaru, Tampilan Gagah, Fitur Canggih, Seperti Ini Ulasan Lengkapnya
Untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan bisa dilakukan melalui upaya kecil yang dapat dilakukan bersama yakni memilah sampah antara sampah yang dapat didaur ulang menjadi pupuk, membuang sampah pada tempatnya, reboisasi atau penanaman kembali pada hutan atau tanah yang gundul, tidak membuang limbah ke sungai dan laut.
BACA JUGA:Jorge Martin Alami 7 Patah Tulang, Absen di MotoGP Thailand 2025
“Namun ini sudah kami sampaikan berkali kali kepada masyarakat namun realisasinya belum maksimal. Contohnya masih saja ditemukannya sampah liar di Bengkulu Selatan,” keluh Haroni.
(one)