Sejarah Letusan Gunung Paling Dahsyat Di Dunia, 2 Diantaranya Terjadi Di Indonesia, Ini Daftarnya
Letusan gunung api paling dahsyat sepanjang sejarah-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co - Letusan gunung berapi dapat menghasilkan dampak yang menghancurkan, mulai dari merusak kota-kota, melumpuhkan perekonomian, hingga mengubah iklim global.
Saat gunung berapi meletus, akan mengeluarkan lava cair, aliran lumpur panas, abu yang menyesakkan udara, dan gas beracun yang menyebabkan penderitaan jangka panjang bagi penduduk dunia.
Sepanjang sejarah dunia, setidaknya ada 7 peristiwaletusan gunugng api paling dahsyat, dua diantaranya ada di Indonesia.
BACA JUGA:Fakta Menarik Danau Kumbang Di Provinsi Jambi, Danau di Atas Puncak Gunung Yang Mempesona
Berikut daftarnya:
1. Letusan Gunung Tambora (1815)
Pada 5 April 1815, Gunung Tambora di Indonesia mulai mengeluarkan getaran kecil dan aliran piroklastik, diikuti dengan letusan dahsyat pada malam 10 April.
Letusan ini dianggap sebagai yang terbesar dalam sejarah, memuntahkan hampir 36 mil kubik abu, batu, dan gas, termasuk 60 megaton belerang yang menghalangi sinar matahari.
Dampaknya mendinginkan suhu Bumi hingga 5,4 derajat Fahrenheit, menyebabkan kelaparan dan kerusakan luas hingga Eropa dan Amerika Utara.
Letusan ini menewaskan sekitar 10.000 orang langsung, dengan 80.000 lainnya meninggal akibat kelaparan dan penyakit.
BACA JUGA:Fakta Menarik Gunung Jayawijaya: Surga Tertinggi dengan Salju Abadi di Garis Khatulistiwa
2. Letusan Gunung Krakatau (1883)
Gunung Krakatau, yang terletak di Indonesia, mulai menunjukkan tanda-tanda letusan pada Mei 1883.
Pada 26 Agustus 1883, letusan pertama terjadi dan awan abu mencapai ketinggian 17 mil di atas gunung.
Keesokan harinya, gunung meledak dengan suara yang terdengar hingga 2.200 mil di Australia, memicu tsunami dengan gelombang setinggi 120 kaki.
Letusan ini menewaskan sekitar 36.000 orang dan mengubah Pulau Krakatau yang kini hanya tersisa sedikit.
BACA JUGA:Aogashima Kota Yang Berada Di Tengah Gunung Vulkanik, Paling Terisolasi Di Dunia, Pemandangannya Mengesankan
3. Letusan Gunung Vesuvius (79 Masehi)
Pada 24 Agustus 79 Masehi, Gunung Vesuvius meletus dengan dahsyat, melontarkan abu dan batu apung sejauh 10 mil ke udara.
Kota Pompeii dan Herculaneum terkubur abu dan batu, mengubur banyak penduduknya yang terperangkap dan meninggal akibat gas beracun.
Pompeii ditemukan pada abad ke-16 dan kini menjadi situs arkeologi yang terpelihara dengan baik.
4. Letusan Gunung Pinatubo (1991)
Setelah 600 tahun tidak aktif, Gunung Pinatubo di Filipina meletus pada 1991, mengeluarkan abu sejauh 28 mil ke udara.
Letusan ini menyebabkan 100.000 orang mengungsi dan merusak pangkalan militer Amerika Serikat di Clark.
Puncaknya runtuh, membentuk kaldera selebar 1,5 mil, dan lahar serta aliran lumpur mengubur desa-desa sekitarnya.
Letusan ini juga menyebabkan kerusakan besar pada tanaman dan infrastruktur.
BACA JUGA:5 Benih Padi Gogo Paling Unggul, Hasil Melimpah, Cocok Ditaman di Lahan Pegunungan
5. Letusan Gunung Laki (1783)
Pada 8 Juni 1783, letusan Gunung Laki di Islandia berlangsung selama 8 bulan, mengeluarkan sekitar 14 km kubik lava dan lebih dari 100 juta ton gas sulfur dioksida.
Dampaknya sangat besar, menyebabkan perubahan iklim global dan kelaparan serta wabah penyakit di Eropa, yang diperkirakan menyebabkan kematian sekitar 6 juta orang.
Letusan ini mempengaruhi pola cuaca dan panen di banyak wilayah dunia.
6. Letusan Gunung Pelée (1902)
Gunung Pelée di Pulau Martinik, Karibia, meletus pada 8 Mei 1902, menghasilkan aliran piroklastik dan gas panas yang menghancurkan Kota Saint-Pierre.
Lebih dari 30.000 orang tewas dalam bencana ini. Aliran piroklastik bergerak lebih dari 100 mil per jam dan menutup kota dengan abu setinggi beberapa kaki.
Saint-Pierre kemudian dijuluki sebagai "Pompeii Karibia."
BACA JUGA:5 Cerita Mistis di Gunung Salak, Gunung Di Jawa Barat Yang Terkenal Angker
7. Letusan Gunung Yellowstone (640.000 tahun lalu)
Gunung Yellowstone di Amerika Serikat, salah satu gunung berapi super di dunia, telah meletus tiga kali, dengan letusan terakhir terjadi sekitar 640.000 tahun yang lalu.
Letusan ini membentuk kaldera besar berukuran 30 x 45 mil, dan abu dari letusan ini menutupi sebagian besar wilayah Amerika Utara.
Letusan gunung berapi super ini mempengaruhi suhu global dan pola cuaca di seluruh dunia. (**)