4 Fungisida Terbaik untuk Padi Berbunga, Cegah Blas, Hawar Daun dan Busuk Leher

Contoh daun padi yang terserang blast-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co - Untuk mendapatkan hasil panen melimpah, petani padi tidak bisa hanya mengandalkan benih unggul saja.

Perawatan padi pada fase generatif juga sangat penting dilakukan untuk mencegah penyakit dan hama.

Biasanya pada fase generatif ini padi rawan terserang penyakit bls, hawar daun dan busuk leher.

Jika hama dan penyakit ini sudah menyerang tentu saja akan merugikan petani.

BACA JUGA:5 Cara Agar Beluk Tidak Menyerang Tanaman Padi, Bulir Berenas dan Lebat

Pada fase generatif akhir ini, tanaman padi sangat rentan terhadap serangan penyakit seperti blas dan hawar daun.

Serangan penyakit-penyakit tersebut bisa mengurangi hasil panen, bahkan menyebabkan gagal panen jika serangannya parah.

Fase pembungaan hingga menjelang panen adalah waktu yang sangat penting bagi petani, karena jika tanaman padi terinfeksi pada fase ini, akan mempengaruhi hasil panen secara signifikan.

BACA JUGA:Manfaat Beras Hitam Asal Subang, Harganya Tinggi dan Memiliki Nilai Spiritual

Selain itu, perubahan iklim yang tidak menentu juga mempengaruhi penyebaran hama dan penyakit.

Oleh karena itu, petani perlu ekstra waspada untuk melindungi tanaman padi. Salah satunya adalah dengan menggunakan fungisida yang tepat untuk mengendalikan penyakit yang dapat menyerang padi pada fase ini.

Berikut adalah 4 jenis fungisida yang terbukti efektif untuk mengendalikan penyakit pada padi berbunga dan fase generatif akhir:

BACA JUGA:Tak DIragukan Lagi, 3 Benih Padi Paling Banyak Ditanam Petani di Lahan Tadah Hujan, Hasil Melimpah

1. Sel Tima 100 CS

Sel Tima 100 CS adalah fungisida dengan formulasi inovatif yang bekerja secara sistemik, protektif, dan kuratif.

Fungisida ini berbentuk mikrokapsul yang dapat disuspensikan dan efektif mengendalikan penyakit seperti blas, busuk leher, bercak coklat, dan gabah kusam pada padi.

Fungisida ini juga membuat tanaman lebih tahan terhadap stres panas dan kekeringan. Sel Tima mengandung bahan aktif piraclostrobin 100 gr/l. Dosis yang dianjurkan adalah 50 mL per hektar.

BACA JUGA:5 Jenis Padi Unggul Cocok di Lahan Tada Hujan, Kebal Penyakit, Hasil Melimpah

2. Amistartop

Amistartop merupakan fungisida sistemik yang memiliki sifat protektif, kuratif, dan preventif.

Fungisida ini berbentuk pekatan suspensi berwarna kuning muda dan mengandung dua bahan aktif, yaitu azoxystrobin 200 gr/l dan difenoconazole 125 gr/l.

Fungisida ini efektif mengendalikan berbagai penyakit pada tanaman padi. Dosis penggunaannya adalah 250-300 mL per hektar.

BACA JUGA:Padi Ungul Asal Aceh, Hasil 15 Ton Per Hektar, Cocok Untuk Musim Tanam 2025

3. Nativo

Nativo adalah fungisida sistemik yang bersifat protektif, preventif, kuratif, dan eradikatif.

Fungisida ini berbentuk butiran yang dapat didispersikan ke dalam air dan mengandung bahan aktif trifloxystrobin 25% dan tebuconazole 50%.

Fungisida ini sangat efektif untuk mengendalikan berbagai penyakit pada tanaman padi, termasuk blas.

Dosis penggunaan yang dianjurkan adalah 200 gr per hektar.

BACA JUGA:3 Bibit Padi Hibrida Terbaik, Cocok Untuk Musim tanam 2025, Hasil Melimpah, Tahan Penyakit

4. Vilia 525 SE

Vilia 525 SE adalah fungisida protektif yang efektif mengendalikan penyakit blas (Pyricularia oryzae) pada padi.

Fungisida ini mengandung dua bahan aktif, yaitu propiconazole 125 gr/l dan tricyclazole 400 gr/l, yang diformulasikan untuk mengendalikan penyakit blas, hawar pelepah, serta meningkatkan kekuatan batang padi dan kesehatan daun.

Dosis penggunaannya adalah 1,5 mL per liter air.

BACA JUGA:4 Padi Genjah 2 Bulan Panen, Hasil Melimpah, Biaya Perawatan Minim

Itulah empat jenis fungisida yang dapat digunakan untuk melindungi tanaman padi pada fase generatif akhir, terutama untuk mengatasi penyakit blas, hawar daun, dan busuk leher.

Penggunaan fungisida ini sangat penting untuk menjaga kesehatan tanaman padi dan memastikan hasil panen yang optimal.

Semoga informasi ini bermanfaat bagi teman-teman petani pemula yang sedang menanam padi. (**)

Tag
Share