Wajar Jadi Idaman Petani, Ternyata 4 Padi Hibrida Ini Produksinya Tinggi

Penampakan padi terbaik-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co - Dunia pertanian Indonesia belakangan ini dikejutkan dengan performa 4 padi hibrida unggul.

Padi hibrida ini menjadi idaman, petani berlomba lomba menanam. Apa jenis padi hibrida idaman petani ini, apa kelebihannya?

BACA JUGA:3 Bibit Padi Hibrida Terbaik, Cocok Untuk Musim tanam 2025, Hasil Melimpah, Tahan Penyakit

1. Padi Hibrida Supadi 56

Padi hibrida Supadi 56 dapat dipanen dalam waktu 100 hingga 105 hari setelah tanam.

Padi ini memiliki potensi anakan produktif yang tinggi, yakni antara 30 hingga 35 batang per rumpun. Dengan tinggi tanaman sekitar 100 cm, batangnya kokoh dan tahan terhadap rebah.

Supadi 56 memiliki potensi bulir per malai yang sangat baik, yaitu antara 200 hingga 300 bulir per malai, dengan bentuk bulir yang besar dan panjang.

Tekstur nasi yang dihasilkan enak, pulen, dan wangi. Padi ini menghasilkan rata-rata 10,5 hingga 11,5 ton per hektar, dengan potensi mencapai 13 ton per hektar.

BACA JUGA:2 Varietas Padi Genjah Umur Pendek, Hasil Melimpah, Terbaik di Indonesia

2. Padi Hibrida Sterling BSHS 6H

Padi Sterling BSHS 6H adalah padi hibrida unggulan dengan kualitas hasil yang sangat tinggi.

Padi ini bisa dipanen setelah 100 hari tanam, dengan tinggi tanaman sekitar 110 hingga 115 cm. Potensi bulir per malai mencapai 450 hingga 550 bulir, dengan pengisian bulir yang sempurna dan bernas dari pangkal hingga ujung malai.

Nasi yang dihasilkan pulen, enak, dan beraroma wangi.

Padi ini sangat cocok untuk ditanam di lahan yang asam atau pasang surut dan memiliki ketahanan yang baik terhadap hama seperti wereng batang cokelat serta penyakit hawar daun bakteri dan blas.

Produksi padi Sterling BSHS 6H dapat mencapai 9 hingga 17 ton per hektar.

BACA JUGA:Patut Dicoba, 3 Pupuk Daun Ini Bisa Meningkatkan Bobot Padi Hingga 3 Kali Lipat, Ini Pupuknya

3. Padi Hibrida Bridantara 8

Padi Bridantara 8 dapat dipanen dalam waktu 75 hingga 80 hari setelah tanam.

Tanaman ini memiliki tinggi sekitar 90 hingga 100 cm dengan batang yang kokoh, sehingga tahan terhadap rebah.

Padi ini menghasilkan anakan produktif yang cukup banyak, sekitar 25 hingga 40 batang per rumpun.

Potensi bulir per malai mencapai 250 hingga 400 bulir, dengan pengisian bulir yang baik dan bernas dari pangkal hingga ujung malai.

Nasi yang dihasilkan memiliki rasa enak dan pulen, sangat cocok dengan selera masyarakat Indonesia.

Padi ini cukup tahan terhadap penyakit blas, hawar daun bakteri, dan serangan wereng batang cokelat, serta tahan terhadap kekeringan.

Hasil rata-rata di lapangan sekitar 8 hingga 11 ton per hektar, dengan potensi mencapai 13,2 ton per hektar.

BACA JUGA:Petani Harus Nyimak, Ini 12 Kelebihan Padi Unggul Varietas Cibatu 06

4. Padi Hibrida Sembada 168

Padi Sembada 168 dapat dipanen dalam waktu 105 hari setelah tanam.

Padi ini memiliki potensi anakan produktif sekitar 19 batang per rumpun dan tinggi tanaman sekitar 114 cm.

Nasi yang dihasilkan enak dan pulen. Padi ini memiliki ketahanan yang cukup baik terhadap serangan hama dan penyakit, terutama hawar daun bakteri.

Rata-rata hasil di lapangan mencapai 10 ton per hektar, dengan potensi mencapai 13 ton per hektar. (**)

Tag
Share