Ajak Peternak Sukseskan Program "Paten Terpadu"
Plt Kepala Dinas Pertanian Bengkulu Selatan, Haroni-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
KOTA MANNA - Program Kampung Ternak Intensif Terpadu atau "Paten Terpadu" adalah inovasi yang dirintis oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan untuk mendongkrak produktivitas peternakan.
Melalui program ini dapat merubah pola beternak konvensional di masyarakat, dari pola beternak liar menjadi pola beternak modern yang dikandangkan dengan intensif serta dengan dukungan teknologi peternakan.
Plt Kepala Dinas Pertanian Bengkulu Selatan, Haroni mengatakan, program Paten Terpadu diharapkan dapat terus berkembang dengan dukungan para peternak di Bengkulu Selatan.
"Beternak dengan dikandangkan adalah langka yang tepat. Kami berharap inovasi Paten Terpadu dapat dikenal luas dan diterapkan ke kelompok-kelompok peternak di Kabupaten Bengkulu Selatan," kata Haroni.
Walaupun dengan segala keterbatasan, berharap inovasi Paten Terpadu ini dapat dikenalkan ke kelompok-kelompok peternak di Kabupaten Bengkulu Selatan.
“Kami sampaikan kepada masyarakat bahwa pentingnya beternak dikandangkan, selain ternak tidak liar dan tidak mengganggu tanaman orang lain serta tidak mengotori pekarangan orang lain," kata Haroni.
Ia menambahkan Bengkulu Selatan sejatinya memiliki semua potensi dan hampir semua sektor baik di bidang pertanian, peternakan, perkebunan dan perikanan.
"Bicara sektor peternakan, sudah sejak dulu masyarakat Bengkulu Selatan menjadikan sektor peternakan menjadi salah satu mata pencaharian.
Meskipun pola beternak dilakukan secara konvensional atau beternak liar. Pola beternak seperti ini, sudah tidak relevan. Seharusnya sudah menjadi potensi, dan justru akan menimbulkan masalah baru apabila kita tidak mau merubah pola beternak," kata Haroni.
Hewan ternak yang dilepasliarkan tanpa pengawasan dapat merusak tanaman pertanian. Mengakibatkan kerugian ekonomi dan pangan. Penggembalaan bebas, hewan ternak dapat terinfeksi penyakit dan berpotensi besar menyebarkannya ke hewan lain atau bahkan ke manusia.
Selain itu, ternak liar juga dapat menyebabkan konflik dengan manusia. "Hewan ternak yang dilepasliarkan mungkin kesulitan mendapatkan sumber pangan dan air yang memadai. Hal ini dapat mempengaruhi kesehatan ternak dengan potensi munculnya masalah kesehatan dan kelaparan.
Oleh sebab itu "Paten Terpadu" menawarkan manajemen ternak yang baik dan perencanaan yang matang. Merubah pola beternak yang intensif memberikan banyak keuntungan terutama dalam mengelola dan mengoptimalkan produktivitas hewan," demikian Haroni. (one)