Candi Tanjung Medan, Candi Budha Bukti Kejayaan Kerajaan Sriwijaya di Sumatera Barat

Candi Tanjung medan Jejak sejarah kejayaan kerajaan majapahit-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

Hal ini menimbulkan dugaan bahwa pendiri Candi Tanjung Medan berasal dari hilir Sungai Rokan, sebagaimana nenek moyang orang Minangkabau yang mengikuti aliran sungai.

BACA JUGA:7 Rekomendasi Gunung Bagi Pendaki Pemula di Indonesia, Jalurnya Lebih Ringan, Pemandangan Tetap Indah

Bagi pengunjung yang ingin melihat candi ini, lokasinya mudah diakses dari Jalan Raya Padang-Medan.

Pengunjung bisa berhenti di KM 189 dari Padang atau KM 98 dari Bukittinggi.

Dari sana, jalanlah sekitar 200 meter ke arah utara hingga menemukan persimpangan jalan tanah, lalu ikuti jalan tersebut ke arah timur hingga mencapai saluran irigasi Panti Rao.

BACA JUGA:6 Gunung Disebut Paling Angker di Indonesia, Sering Menyesatkan Pendaki, Hingga Mitos Mahluk Gaib

Di seberang saluran itu, terdapat pagar lokasi candi. Candi Tanjung Medan diperkirakan berasal dari abad ke-12 hingga 13 Masehi. Sejarah candi ini terkait dengan prasasti Lubuk Layang, yang mungkin merupakan jalur transportasi di masa lalu.

Penemuan awal candi ini tercatat dalam surat Gubernur Pantai Barat Sumatera pada tahun 1866, yang menyebutkan adanya gundukan bata yang menyerupai menara.

BACA JUGA:Pesona dan Keindahan Pulau Sebesi, Objek Wisata Dekat Gunung Krakatau Lampung

Laporan selanjutnya dari tahun 1950 menyertakan analisis tanggal yang dilakukan oleh FD Kabosche terhadap inskripsi pada lembaran emas berbentuk kelopak bunga teratai yang ditemukan di gundukan bata.

Analisis tersebut menunjukkan bahwa candi ini adalah tempat ibadah Buddha aliran Mahayana, dengan masyarakat sekitar menyebutnya Candi Putih Sungkar, yang terkait dengan mitos kesaktian dan makam di sekitarnya. (**)

Tag
Share