JAKARTA – Banyaknya Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) yang diganti menjelang pemilu 2024 mendapat sorotan banyak pihak. Termasuk anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Grindra Wihadi Wiyanto ikut menyoroti banyaknya kepala lapas yang diganti.
Menyikapi sorotan pergantian para kepala lapas ini, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H Laoly mengatakan, rotasi itu adalah hal yang wajar. Ia menyebut rotasi hanya terjadi sekitar 25-30 persen saja.
Selain itu, Yasonna menyebut Kepala Lapas kurang baik apabila menempati satu tempat yang sama dalam waktu yang lama.
"Kalapas diganti, sudah berapa tahun pak karenanya? seharusnya dalam rotasi itu oleh karena suatu hal-hal," kata Yasonna dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR RI, Selasa (21/11).
"Karena memang kalau Kalapas terlalu lama di suatu tempat, rawan, sama seperti Polisi. Jadi kita harus rotasi," imbuhnya.
Yasonna juga mengungkapkan keraguan para anggota dewan yang mempertanyakan soal netralitas di Lapas tidak relevan. Sebab menurutnya dalam gelaran Pemilu 2024, setiap TPS khusus juga memiliki saksi yang salah satunya berasal dari parpol. Caleg PDIP itu juga memastikan sejauh ini tidak ada permasalahan terkait kecurangan di Lapas, pun menurutnya kejadian yang dikhawatirkan oleh sejumlah pihak itu tidak terjadi di Pemilu 2019 lalu.
"Saya ditanya, saya kira 2019 di lapas tidak ada masalah. Lapas Malang itu pak Wihadi, yang menang di situ caleg Gerindra, boleh di-cross check itu," kata dia yang juga Ketua DPP PDIP di bidang hukum tersebut. (**)