Harga Beras Sudah Stabil, Masyarakat Bengkulu Selatan Jangan Panik Tidak Makan

Sabtu 24 May 2025 - 08:30 WIB
Reporter : Rezan Okto Wesa
Editor : Suswadi Ali K

RadarSelatan.bacakoran.co, KOTA MANNA – Harga jual beras premium di Bengkulu Selatan stabil dibandingkan awal tahun lalu. Saat ini per liter beras premium dijual Rp18 ribu. Sementara untuk beras biasa ada yang Rp15 ribu per liternya.
Dengan stabilnya harga beras ini masyarakat tidak perlu khawatir tidak bisa membeli beras dan tidak bisa makan. Selain harganya stabil, stok juga melimpah. Pasokan beras dari petani lokal melimpah, ditambah lagi dengan banyaknya stok beras di gudang Bulog Bengkulu Selatan.

BACA JUGA:Jadi Tersangka Korupsi, Kades Jeranglah Tinggi Belum Dipecat

BACA JUGA:Rayakan HUT ke-22 Kabupaten Kaur dengan Semangat Pembangunan

“Harga beras sudah stabil, tim pemantau inflasi sudah melakukan pengecekan langsung ke pasar. Jadi masyarakat jangan panik tidak makan, stok beras kita banyak,” ujar Sekda Bengkulu Selatan, Sukarni, SP, M.SI.
Lanjut Sukarni, Pemkab Bengkulu Selatan terus memantau kondisi pangan daerah. Bahkan, jauh hari pihaknya juga telah melakukan komunikasi dengan pihak Bulog maupun Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu.

BACA JUGA:Gagal Bawa Pulang Hadiah, Wartawan Antusias Lomba Gaple Bersama Kapolres

BACA JUGA:HUT ke-22 Kaur, Ajak Membangun Masa Depan yang Lebih Baik

“Di Bulog, stok itu tak kurang dari 300 ton. Begitupun untuk yang diproses penggilingan milik masyarakat, jumlahnya juga tak kalah banyak. Ini menjadi tolak ukur ketahanan pangan, dan kami yakin kedepan harga beras akan terus stabil,” imbuhnya.
Namun, Sukarni tetap mengingatkan para tengkulak agar tidak melakukan monopoli perdagangan beras ataupun gabah padi. Sebab besaran harga gabah sudah ditentukan pemerintah yakni minimal Rp6300 per kilonya.

BACA JUGA:Penembak Warga Margo Sari Masih Misterius, Polisi Buru Pelaku, Korban Dirawat di RS M Yunus Bengkulu

BACA JUGA:Upacara HUT Kabupaten Seluma Berlangsung Khidmat

Kalau tengkulak membeli jauh di bawah harga itu, maka imbasnya akan menimbulkan ketimpangan modal pengelolaan sawah para petani.
“Nanti melalui DInas Pertanian dan DInas Ketahanan Pangan Bengkulu Selatan, akan dilakukan pendampingan langsung ke lapangan. Harapannya, petani ini lebih makmur,” pungkasnya.

(rzn)

Kategori :