radarselatan.bacakoran.co, PINO RAYA - Harga tandan buah segar (TBS) sawit di Bengkulu Selatan anjlok pasca lebaran tahun ini. Penurunan harga membuat petani sawit menjerit.
Untuk memastikan penyebab harga TBS sawit anjlok, Senin, 21 April 2025 Komisi II DPRD Kabupaten Bengkulu Selatan mendatangi pabrik kelapa sawit (PKS) yakni PT SBS di Desa Nanjungan Kecamatan Pino Raya.
BACA JUGA:PPPK dan CPNS di Bengkulu Selatan Harap Bersabar, Penerbitan SK Masih Berproses
Dalam kunjungan tersebut, para wakil rakyat menanyakan secara langsung penyebab harga TBS sawit yang turun drastis.
Bahkan harga TBS sawit di wilayah Bengkulu Selatan sangat jauh dari harga yang ditetapkan Pemerintah Provinsi.
“Harga TBS sawit yang ditetapkan Pemprov masih diatas Rp3 ribu per kg, tapi di pabrik daerah kita, seperti di PT SBS ini harga hanya Rp2.380 per kg. Selisih sangat jauh,” kata Ketua Komisi II DPRD Bengkulu Selatan, Nissan Deni Purnama, SIP.
BACA JUGA:Ungkap Dugaan Honorer Siluman, Inspektorat Pelototi Berkas 581 Tenaga Honorer
Dari penjelasan pihak PKS ke Komisi II, ada beberapa faktor yang menyebabkan harga TBS sawit anjlok.
Yang pertama karena suplai TBS sawit dari petani meningkat cukup banyak pasca lebaran. Dan juga kualitas TBS sawit yang dipanen petani.
PT SBS menyarankan agar petani memanen TBS sawit yang sudah layak untuk dipanen atau berkualitas.
Jika TBS sawit berkualitas, maka PT SBS memberikan insentif atau kenaikan harga khusus berkisar Rp60 sampai Rp120 dari harga normal.
BACA JUGA:Rapat Pleno Rekapitulasi PSU Pilkada Bengkulu Selatan Digelar Kamis
“Kami berharap agar harga TBS sawit bisa stabil lagi. Soalnya kalau harga merosot akan merugikan petani. Karena biaya perawatan kebun sawit cukup tinggi, seperti pupuk, penyiangan, dan juga jasa untuk panen dan angkut,” ujar Deni. (yoh)