Akibat Pendangkalan Pualau Baai Distribusi BBM Di Bengkulu Habiskan Biaya 500 Juta Perhari

Rabu 16 Apr 2025 - 14:31 WIB
Reporter : Aman Santoso
Editor : Sahri

RadarSelatan.bacakoran.co - Pendangkalan alur pelayaran di Pelabuhan Pulau Baai memberikan dampak besar terhadap aktivitas di Provinsi Bengkulu, khususnya dalam hal distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM).

Akibat kondisi ini, distribusi BBM terpaksa dialihkan melalui jalur darat, yang memakan biaya sangat tinggi.

Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, mengungkapkan bahwa setiap harinya Pertamina harus mengeluarkan hingga Rp 500 juta untuk mendistribusikan BBM lewat darat dari provinsi lain seperti Lampung, Sumatera Selatan, dan Sumatera Barat.

BACA JUGA:Pertamina Optimalkan Pendistribusian BBM Lewat Jalur Darat

BACA JUGA:Polisi Ingatkan SPBU Tidak Layani Kendaraan Tanki Modifikasi Isi BBM Subsidi

“Soal kelangkaan, insyaallah Pertamina sudah siapkan solusi. Kita sudah sampaikan pentingnya mencari jalan keluar karena biaya distribusi dari luar daerah bisa mencapai Rp 500 juta per hari—itu jelas tidak efisien,” kata Helmi.

Saat ini, pengerukan alur pelayaran di Pelabuhan Pulau Baai masih berlangsung. Sementara itu, Pertamina sedang mengkaji alternatif distribusi melalui jalur laut guna menekan biaya operasional.

Salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan adalah pembangunan jaringan pipa dari kapal langsung ke daratan.

BACA JUGA:Konsumsi BBM Jenis Pertamax di Bengkulu Meningkat Selama Lebaran

BACA JUGA:Wakil Gubernur Bengkulu Pantau Distribusi BBM

“Pipa dari kapal ke darat sedang dikaji. Tapi Pertamina bilang saat ini belum memungkinkan. Jadi pilihannya, SPBU tetap berjalan seperti biasa atau dibagi ke Pertashop, meskipun antreannya pasti panjang. Maka, subsidi tetap menjadi opsi yang dipilih Pertamina,” jelas Helmi.

Di sisi lain, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Bengkulu, Donni Swabuana, menuturkan bahwa Pertamina tengah menyusun rencana jangka panjang guna mengatasi persoalan distribusi BBM ini.

Salah satunya adalah penggunaan jaringan pipa bawah laut dari kapal tanker yang bersandar di tengah laut.

BACA JUGA:Gubernur Bengkulu Pastikan Stok BBM Selama Lebaran Cukup

BACA JUGA:Ini Rincian Terbaru Harga BBM Non Subsidi di Bengkulu

“Gubernur Bengkulu Helmi Hasan sudah menerima audiensi dengan GM Pertamina Palembang. Salah satu wacana yang muncul adalah memaksimalkan Pelabuhan Linau sebagai titik distribusi BBM.

Selain itu, opsi pipa dari kapal di tengah laut juga sedang dipertimbangkan,” ujar Donni.

Ia menambahkan, dengan pendekatan ini, kapal tanker tidak perlu masuk ke alur pelabuhan yang sempit, namun tantangannya terletak pada proses perizinan dan pembiayaan karena lokasi operasional berada di tengah laut.

BACA JUGA:Spesifikasi Suzuki Dzire Tour S: Sedan Murah dengan Konsumsi BBM 24 Km/L

BACA JUGA:Lebaran, Stok BBM di Bengkulu Selatan Dipastikan Aman

Donni memastikan bahwa pemerintah daerah siap mendukung dengan percepatan perizinan serta memberikan insentif jika diperlukan.

“Pemerintah provinsi siap memfasilitasi proses perizinan dengan cepat. Meski rencana pengalihan ke Pelabuhan Linau masih dalam tahap kajian, semuanya merupakan bagian dari upaya mencari solusi terbaik,” pungkasnya.

Hingga saat ini, distribusi BBM ke Bengkulu masih mengandalkan jalur darat dari provinsi tetangga. Namun, pemerintah dan Pertamina terus mencari langkah efisien untuk memperkuat distribusi, terutama melalui optimalisasi pelabuhan.

Kategori :