Takut Bahagia, Ini Tanda Seseorang Mengalami Cherophobia

Minggu 10 Nov 2024 - 16:21 WIB
Editor : Suswadi Ali K

RadarSelatan.bacakoran.co - Kebahagian sering dikaitkan dengan perasaan positif dan kepuasan yang diinginkan banyak orang. Dalam hiruk pikuk kehidupan, kebahagian seharusnya menjadi sumber penyemangat untuk menjalani hari demi hari. Namun, mereka dengan kondisi cherophobia justru akan merasa sebaliknya.
Cherophobia adalah sebutan bagi orang yang memiliki ketakutan berlebih terhadap perasaan bahagia. Jenis fobia ini termasuk jenis yang langka dan unik.

BACA JUGA:Hidung Berair atau Meler? Ini Penyebab dan Cara Mengobatinya

BACA JUGA:5 Jenis Gangguan Kepribadian yang Perlu Diketahui

Sebab, masih belum banyak penelitian yang dilakukan untuk mengkaji fobia ini. Beberapa ahli pun menggolongkan fobia ini sebagai jenis gangguan kecemasan.
Dalam kasus cherophobia, pengidapnya akan merasa cemas ketika berada dalam kegiatan yang dianggap membuatnya bahagia.
Seseorang yang mengidap cherophobia belum tentu orang yang sedih, melainkan orang yang menghindari kegiatan yang dapat mengarah pada kebahagiaan atau kegembiraan.

BACA JUGA:Tanda Jika Terkena Gigitan Nyamuk Aedes Aegypti

BACA JUGA:Ini Ambisi Carlo Anceloti Sebelum Pensiun

Tanda-tandanya pun tidak dapat diketahui secara pasti, sebab setiap pengidapnya akan memiliki gejala yang beragam.
Namun, kamu dapat mengenali tanda-tanda umum cherophobia yang paling sering terjadi berikut ini.
* Merasa cemas ketika pergi ke acara sosial yang menyenangkan, seperti pesta, konser, atau acara serupa lainnya.
* Menolak peluang yang dapat mengarah pada perubahan hidup yang lebih bahagia karena takut sesuatu yang buruk akan mengikuti.
* Menolak ikut ke acara yang dianggap orang lain menyenangkan.

BACA JUGA:Jeda Internasional Datang Tepat Waktu Tuk Man City Menjernihkan Pikiran

BACA JUGA:106 Atlet Bengkulu Berlaga di Prapopnas 2024

* Merasa bahwa kebahagiaan akan menyebabkan hal buruk akan terjadi.
* Berpikir bahwa terlihat bahagia itu buruk bagi diri sendiri, teman, dan keluarga.
* Merasa bahwa kebahagiaan hanyalah buang-buang waktu dan tenaga.

BACA JUGA:Hari Pahlawan, Masyarakat Diwajibkan Kibarkan Bendera

BACA JUGA:Diskan Seluma Segera Rehab Balai Benih Ikan

Penyebab utama fobia ini adalah adanya ketakutan yang dirasakan bahwa setelah bersenang-senang mereka akan mengalami kesedihan.
Perasaan ini mungkin terjadi akibat trauma masa lalu yang mendorong pemikiran bahwa bahagia akan mengundang kesedihan.
Alhasil, pengidapnya melakukan cara apapun untuk menghindari kejadian yang dapat memicu trauma tersebut.

Editor: Suswadi AK

Kategori :